Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya juga masih akan mengendarai Yamaha pada 2024," ujarnya.
Pemandangan soal pembalap yang hengkang sebelum masa kontrak habis memang bukan hal tabu di MotoGP.
Sebelumnya, sudah pernah ada Johann Zarco dengan KTM pada 2019 lalu, kemudian Jorge Lorenzi di Repsol Honda yang memilih pensiun lebih cepat, serta berpisahnya pendahulu Quartararo, Maverick Vinales dengan Yamaha pada 2021.
Tetapi, tampaknya Quartararo tidak ingin mengikuti jejak-jejak mereka. Ia memiluh bersabar, bertahan dan menghormati kontrak kerja.
Di sisi lain, satu spot di sebelah Quartararo pada musim ini akan menghadirkan teka-teki.
Sebab masa kontrak rekan setimnya, Franco Morbidelli akan habis pada Desember 2023.
Rumor mulai muncul ketika Morbidelli dikaitkan dengan kemungkinan ingin pindah ke Gresini Ducati.
Sementara itu, posisinya sempat digosipkan akan diisi oleh Jorge Martin, yang belakangan sudah menepis akan bertahan di Prima Pramac.
Selanjutnya, Alex Rins, yang kemudian juga dibantah Manajer Tim LCR Honda, Lucio Cecchinello.
Terlepas dari siapapun calon rekan setimnya, apakah tetap Morbidelli atau berganti, Quartararo tidak ingin terlalu terdistraksi.
"Topik tentang siapa yang datang ke Yamaha bukan urusan saya. Saya tidak punya preferensi di sana. Siapa pun yang datang atau tetap bersama tim, saya tidak punya aspirasi atau ide pribadi untuk posisi ini," kata dia.
"Tentu saja saya akan menyambut seseorang yang sudah punya pengalaman MotoGP. Tapi spesifiknya itu siapa, saya tidak terlalu memdulikan itu," katanya.
Baca Juga: Cepat atau Lambat, Marc Marquez Harus Buat Keputusan, Tetap Setia atau Pergi ke Tim Lain