Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada tanggal 22-29 Juli, Putri Handayani akan melakukan pelatihan pendakian ke 8 puncak berketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut di jajaran Pegunungan Monte Rosa, Swiss.
"Alasan memilih Monte Rosa Massif karena kemiripan dengan Vinson Massif dari ketinggian dan medan," ujar Putri yang rutin mengandalkan produk kegiatan luar ruang buatan produsen Indonesia, Eiger.
Tantangan meraih gelar “orang Indonesia sekaligus perempuan pertama yang meraih predikat The Explorer’s Grand Slam” mungkin sangat bergengsi untuk kebanyakan orang.
Namun bagi Putri, ada pesan lain yang nantinya ingin disampaikan ke publik melalui pencapaian tersebut.
"Menjadi yang pertama tidak begitu penting. Justru yang lebih penting adalah jangan sampai saya jadi orang terakhir yang punya gelar The Explorer’s Grand Slam dari Indonesia," harap lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia tersebut.
Di tengah upaya untuk menuntaskan The Explorer’s Grand Slam, Putri membagikan kegiatannya melalui platform Jelajah Putri di sejumlah media sosial.
Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong wanita Indonesia untuk berani bekerja dan bertualang dalam bidang-bidang yang umumnya masih didominasi oleh laki-laki.
"Ketika ada anak-anak atau remaja yang melihat Jelajah Putri, harapannya mereka bisa berpikir 'Oh, ini Kak Putri perempuan. Kak Putri bisa beraktivitas di pengeboran migas lepas pantai, di gunung. Saya juga bisa seperti itu',” papar Putri yang beberapa kali diwawancarai National Geographic Indonesia dan sejumlah media lainnya.
Masih melalui platform serupa, Putri juga merintis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art & Mathematics) Discovery Camp.
Program ini didesain untuk menginspirasi minat dalam sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika kepada anak-anak, terutama anak perempuan yang tinggal di kaki gunung.