Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aksinya pun viral di media lokal dan lini masa.
— Out Of Context Football (@nocontextfooty) July 16, 2023
Saat itu kedudukan 2-0 bagi tuan rumah, yang bertambah menjadi tiga gol tanpa balas hingga Miami pulang dengan rekor makin buruk.
Klub milik David Beckham tak pernah menang 11 laga beruntun di MLS dan terperosok makin dalam di dasar klasemen Wilayah Timur.
Mereka cuma mengais 18 poin dari 22 partai.
Baca Juga: Bukan Cuma Pemain U-40 untuk Temani Messi, Pelatih Inter Miami Inginkan 5 Darah Muda
Sebelumnya, nama Messi pun menjadi bahan ejekan suporter New England Revolution.
Ketika menghadapi Miami, Juni lalu, New England menang 3-1 tak lama setelah kabar kepindahan sang megabintang ke Florida Selatan merebak.
Di tribune Stadion Gillette, fan New England berteriak, "mana Messi?" dengan diiringi gemuruh tepuk tangan dan tawa yang ditujukan buat meledek kubu The Herons.
New England Revolution fans chant “Where is Messi”
— Tyler (@SorareTyler) June 11, 2023
pic.twitter.com/EmhlxVL45e
Kendati sudah mendatangkan pemain sekelas Messi dan Sergio Busquets, juga pelatih Tata Martino, tugas mereka mengangkat Miami tak semudah membalikkan telapak tangan.
Saat ini Josef Martinez dkk masih terpaut 12 poin dari peringkat 9 klasemen, DC United.
Posisi tersebut adalah target minimal yang paling realistis bagi Miami agar lolos ke MLS Play-off guna memelihara asa sekecil apa pun untuk juara liga.