Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Alasan ini pula yang membuat LCR lebih mudah didekati KTM daripada tim-tim independen lain yang bernaung di Ducati (Pramac, Gresini, VR46) dan Aprilia (RNF).
Dukungan yang kurang mumpuni kepada pembalap-pembalap LCR turut menjadi faktor.
Walau LCR mendapatkan dua motor pabrikan sejak 2021, pembalap mereka harus bersabar dalam hal pemutakhiran saat musim berjalan.
Saat kejuaraan berlangsung setengah jalan pada tahun lalu Alex Marquez dan Takaaki Nakagami mengaku tidak mendapatkan update apapun sejak balapan pertama.
Situasi serupa dialami Alex Rins. Kabar kepindahannya ke Yamaha turut dipicu kekecewaan karena kurang dilibatkan dalam pengembangan.
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Valentino Rossi Gagal Selamatkan Franco Morbidelli, Yamaha Pilih Alex Rins
Bergabung dengan KTM tentunya bakal memberikan keuntungan berlipat bagi LCR.
Selain dukungan teknis yang lebih baik, mereka akan diperkuat dua pembalap ajaib dari generasi yang berbeda yaitu Marc Marquez dan Pedro Acosta.
Pertanyaan tersisa adalah kontrak Marquez yang masih tersisa setahun. Nilai kontrak Si Alien dengan Honda ditaksir 25 juta euro (Rp 420 miliar) per musim.
Walau Red Bull disebut-sebut siap membantu, KTM tetap berharap Marquez mau menurunkan gajinya hingga tidak memberatkan bujet mereka.
"Bos Stefan Pierer tidak akan melewatkan kesempatan mendapatkan Marquez jika biayanya tetap bisa dikelola," ujar salah satu anggota tim Honda yang disebutkan namanya.
"Itu karena Marc telah membuktikan dengan cukup bahwa dia sulit untuk dikalahkan jika memiliki material yang kompetitif."
"Brad Binder, Jack Miller, dan Pol Espargaro (pembalap-pembalap KTM, red) tidak berada di level yang sama dengannya."