Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tetap bersyukur karena saya masih bisa bertanding di semifinal walau jujur bukan penampilan yang saya inginkan khususnya di gim ketiga," ungkap Gregoria kecewa, dalan siaran pers PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Di gim pertama dan kedua bisa dibilang cukup bagus tapi di gim ketiga catatannya (evaluasi, red) sangat banyak."
"Fokusnya dan kecepatannya sudah menurun jauh sedangkan lawan malah lebih unggul dari sisi kecepatan, kesabaran dan kerapihan bermain," tambah pemain kelahiran Wonogiri tersebut.
Gregoria pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada gim kedua ketika ia berbalik unggul dan hampir meraih kemenangan straight game alias dua gim langsung.
Dalam kedudukan menguntungkan itu, ia justru tampil terburu-buru ingin menuntaskan laga. Berbeda dari laga perempat final sebelumnya ketika mampu bersabar menghadapi Akane Yamaguchi (Jepang).
"Saat unggul 17-15 di gim kedua saya banyak melakukan kesalahan sendiri jadi tersusul 17-20," jelas Gregoria.
"Harusnya saya bisa seperti kemarin, main lebih safe, tidak terburu-buru mematikan. Hari ini malah terasa sabarnya berkurang, ingin cepat mematikan padahal lawan sudah mengantisipasi."
"Saat sudah mengejar sampai poin 19-20 malah servis saya nyangkut, ini yang tidak boleh terjadi lagi," tegasnya.
Nasi sudah menjadi bubur.
Tidak ada yang bisa disesali berlarut-larut. Gregoria pun bertekad akan menggunakan kekalahan hari ini sebagai bahan evaluasi besar menuju turnamen besar berikutnya yang akan ia ikuti pada Kejuaraan Dunia 2023.
"Setelah ini saya akan langsung fokus ke Kejuaraan Dunia. Ada waktu beberapa minggu untuk menambah semua yang masih kurang. Waktunya lumayan panjang untuk persiapan," pungkas Gregoria.
Baca Juga: Hasil Japan Open 2023 - Hilang Momentum di Gim Kedua, Gregoria Jadi Semifinalis