Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Yang membuat Hoki/Kobayashi kecewa adalah permainan mereka yang anti-klimaks pada final hari ini.
Terutama permasalahan seputar servis, yang memang jadi 'penyakit lama' pasangan yang pernah duduk di peringkat satu dunia itu.
Yugo Kobayashi menjadi yang paling lemah soal servis. Pemain kidal tersebut sering punya servis yang tanggung dan mudah disergap lawan.
Sementara Takuro Hoki, terkadang bisa ketularan servis error dari Kobayashi dalam situasi kritis.
"Saya berharap banyak dari servis Hoki, tapi pengembalian lawan sangat cepat sekali. Saya pikir ini penyebab kami kalah, kami tidak bisa mengantisipasinya dengan baik dan terlambat," aku Yugo Kobayashi usai laga.
"Lawan sangat siap dan sudah menunggu di depan net. Sedangkan kami terlalu menjaga di depan dalam waktu bersamaan."
"Saya merasa tertekan lalu melakukan kesalahan sendiri, dan hal itu terus berlanjut," tukas ayah dua anak tersebut.
Sementara, Hoki sendiri mengaku bahwa masalah servis diakibatkan tidak banyaknya pemain Jepang di ganda putra yang punya servis bagus pada saat ini.
Kesempatan untuk berlatih servis dengan pemain yang punya servis bagus kecil. Belum lagi kok yang digunakan saat latihan dan pertandingan pasti berbeda.
"Pasangan Taiwan ini serta ada satu lagi pasangan India (Satwik/Chirag) ini yang punya tempo servis cepat. Masalahnya adalah bagaimana kami harus bisa siap mengantisipasinya. Saya harap saya bisa memperbaiki ini sesegera mungkin," ungkap Hoki.