Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemudian hitter Prancis, Lucille Gicquel menambahkan 23 poin (dua ace, dua blok).
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah bola voli putri Prancis kami mencapai level seperti ini," kata pelatih kepala Prancis, Emile Rousseaux, seperti dikutip BolaSport.com dari Volleyballworld.
"Seperti yang dikatakan oleh Rousseau, yang jauh lebih terkenal daripada saya, Anda harus melakukan apa yang tidak Anda ketahui untuk belajar bagaimana melakukannya."
"Kami harus belajar memainkan 10 atau 12 pertandingan dalam 25 hari, kami harus belajar dari kemenangan dan kekalahan kami," ujar Rousseaux.
Baca Juga: Back-to-back Juara SEA V League 2023, Indonesia Tetap Evaluasi 2 Hal
Beralih ke sektor putra, Qatar yang berstatus sebagai tuan rumah gagal menghentikan Turki pada laga pamungkas.
Harapan terakhir dari wakil Asia itu takluk lewat permainan lima set penuh dari Turki dengan skor (13-25, 25-21, 18-25, 25-22, 9-15).
Qatar belum berhasil menggantikan posisi wakil Asia lainnya yakni China yang terdegradasi dari VNL 2023.
Turki sebagai wakil Eropa kembali maju ke ajang liga voli dunia paling bergengsi itu.
"Luar biasa! Arena ini penuh, separuhnya diisi oleh orang Qatar dan separuhnya lagi diisi oleh orang Turki, dan sungguh luar biasa bisa bermain di depan penonton yang begitu banyak," ujar roster Turki Adis Lagumdzija.
"Itu adalah pertandingan yang sulit, dengan banyak pasang surut, tetapi kami berhasil menang, jadi kami akan tampil di VNL tahun depan dan kami sangat senang," ujarnya.
Baca Juga: Hasil SEA V League 2023 - Comeback Apik Tim Voli Putra Indonesia Hentikan Thailand