Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesuksesan tersebut membuat Indonesia mendapat kepercayaan lagi untuk menggelar rangkaian World Cup series di Jakarta.
"Ada tiga event yang akan diadakan di Indonesia pada tahun depan, yaitu Grand Fondo, World Cup Series, serta Tour de Indonesia," kata Okto.
"Selain itu, Indonesia juga dipuji oleh UCI karena dari sekian banyak negara yang masih memiliki utang dalam program bantuan solidaritas sepeda (UCI Solidarity Programme)."
"Indonesia adalah negara yang tidak memiliki utang dan dinyatakan negara yang baik dalam mengatur keuangan," ujar Okto.
Ia menjelaskan UCI President Conference banyak membahas tentang isu balap sepeda global yang mendapat perhatian pemimpin kontinental.
Terkait perkembangan balap sepeda Asia, lanjut Okto, UCI memutuskan bahwa setiap sanksi yang diputuskan akan didikomunikasikan oleh ACC terlebih dulu.
Selain itu, ACC juga menginisiasi agar diadakan qualifier sebelum penyelenggaraan Asian Para Games yang tercatat resmi dalam kalender event UCI.
Hal ini agar atlet-atlet para balap sepeda bisa mendapatkan turnamen pemanasan menuju Asian Games.
"Semua yang kami usulkan juga disetujui oleh UCI. Jadi ini adalah hasil diskusi yang baik untuk kita semua, tak hanya Indonesia tapi juga bagi balap sepeda Asia," tutur Okto.
Selain pertemuan para pemimpin organisasi balap sepeda, UCI juga menyelenggarakan UCI World Championship 2023 di Glasgow.
Single event prestisius yang berlangsung pada 3-13 Agustus ini sekaligus menjadi ajang perebutan tiket kualifikasi Olimpiade.
Baca Juga: Greysia Polii Kenang Catatan Sejarah Raih Emas Olimpiade Usai 2 Tahun Berlalu