Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Harry Maguire, Bek Fantastis Korban Ujaran Kebencian di Media Sosial

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Sabtu, 5 Agustus 2023 | 23:00 WIB
Bek Manchester United, Harry Maguire (TWITTER.COM/UNITEDSTANDMUFC)

Namun dalam momentum tertentu nasib Maguire berubah menjadi buruk dan dari situlah dirinya mendapat perundungan luar biasa di media sosial.

Peter Schmeichel sendiri bersyukur dirinya tidak menerima perlakuan buruk sewaktu masih aktif bermain lantaran media sosial belum ada di jamannya.

"Ya, hal ini sangat menyedihkan. Awalnya, ide munculnya media sosial adalah menjadi sarana untuk menghubungkan orang-orang. Sayangnya, selalu ada beberapa orang bodoh yang menyalahgunakannya," kata Schmeichel.

"Soal Harry Maguire, saya mengikutinya sejak dia masih di Leicester City. Dia pemain yang fantastis. Sebelum Piala Dunia 2018 di Rusia, saya diminta memilih pemain-pemain yang masuk timnas Inggris dan memilih starting XI-nya untuk melawan Tunisia."

Baca Juga: Suasana di PSG Tak Mendukung, Lionel Messi Temukan Kebahagiaan di Inter Miami

"Saya satu-satunya yang memasukkan Maguire dalam skuad dan susunan starter. Saya bilang orang ini fantastis. Di Piala Dunia itu, Harry Maguire main di semua pertandingan dan saya pikir dia adalah pemain terbaik di skuad Inggris."

"Jangan lupa mereka baru tersingkir di semifinal jadi Inggris melangkah jauh. Karena sering mengamatinya, saya bicara tentang dia di Man United dan Man United kemudian merekrutnya."

"Dia mengalami musim panas 2020 yang buruk di Yunani karena ditahan untuk sesuatu yang seharusnya dia tidak perlu ditahan. Waktunya benar-benar tidak tepat untuk mengalami hal itu karena klub saat itu juga tidak bisa melindunginya."

TWITTER.COM/UTDXCLUSIVE
Erik ten Hag (kiri) bersama dengan Harry Maguire (kanan) dalam sebuah pertandingan untuk Manchester United.

"Kemudian dia kembali ke tim, melakukan beberapa kesalahan, dan semua orang menyalahkannya. Saya akan mengeklaim bahwa Harry Maguire adalah pemain yang fantastis."

"Saya akan sangat sedih kalau melihat dia pergi, tetapi sulit juga melihat dia bakal punya masa depan di Man United."

"Hanya butuh sedikit hal untuk menciptakan atmosfer. Hanya perlu 5 orang untuk memberikan komentar-komentar buruk dan hal itu tersebar di media sosial."

"Hal ini menyedihkan tetapi sekaligus juga kenyataan yang ada sekarang. Di saat pemain bisa memanfaatkan media sosial untuk mengambil keuntungannya, mereka juga harus mengatasi sisi lainnya."

"Saya sangat bahagia saya dulu bermain di masa tanpa media sosial," tutur ayah dari Kasper Schmeichel tersebut menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P