Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Di mata kiper legendaris Man United, Peter Schmeichel, Harry Maguire merupakan bek yang fantastis. Namun, performanya jeblok akibat ujaran kebencian di media sosial.
Man United sempat membuat kejutan pada bursa transfer musim panas 2019.
Kala itu Man United berani menggelontorkan dana hingga 85 juta pounds (sekitar Rp1,4 triliun) untuk mengangkut Harry Maguire dari Leicester City.
Nominal tersebut membuat Harry Maguire menjadi bek termahal di Liga Inggris pada saat itu.
Dengan tebusan mahal, tentunya bek asal Inggris tersebut diharapkan bisa memberikan kekuatan dan kenyamanan bagi pertahanan Man United.
Bukannya perlindungan dan gelar yang diberikan, Maguire justru mempertontonkan aksi kikuk dan blunder di atas lapangan.
Akibat dari aksi-aksi konyolnya itu, Man United tak jarang kebobolan dan bahkan menelan kekalahan.
Baca Juga: Drama Transfer Kylian Mbappe Bikin PSG Rugi, Calon Rekrutan Tak Mau Merapat Duluan
Harry Maguire lantas menjadi kambing hitam dari tindakan cerobohnya di lini pertahanan Man United ketika dirinya turun ke lapangan.
Ujaran kebencian pun berdatangan dari para fan Man United yang muak dengan aksi dari Maguire.
Fan Man United mengutarakan kemarahan dan caci maki mereka di platform media sosial semacam Instagram atau Twitter terkait aksi Maguire.
Akibatnya pemain berusia 30 tahun tersebut menjadi korban perundungan dari fan Setan Merah sendiri.
Tekanan besar yang diterima oleh Maguire dari hari ke hari pun berujung pada performanya yang semakin menurun.
Di samping itu, ban kapten yang melingkar di lengannya akhirnya harus beralih ke tangan Bruno Fernandes.
Situasi yang dialami oleh Harry Maguire itu turut menjadi perhatian dari eks kiper Man United, Peter Schmeichel.
Baca Juga: Hasil Uji Coba - Mount dan Onana Kompak Bikin Kesalahan, Man United Raih Kemenangan Pertama
Kiper legendaris asal Denmark tersebut membagikan pandangannya terkait situasi yang dialami Harry Maguire di Man United saat ini.
Di sela-sela promosi untuk penayangan musim kedua Liga Inggris di Vidio pada Sabtu (5/8/2023) di Jakarta, Schmeichel prihatin dengan kondisi Maguire.
Menurutnya, bek tengah asal Inggris tersebut merupakan sosok yang fantastis.
Namun dalam momentum tertentu nasib Maguire berubah menjadi buruk dan dari situlah dirinya mendapat perundungan luar biasa di media sosial.
Peter Schmeichel sendiri bersyukur dirinya tidak menerima perlakuan buruk sewaktu masih aktif bermain lantaran media sosial belum ada di jamannya.
"Ya, hal ini sangat menyedihkan. Awalnya, ide munculnya media sosial adalah menjadi sarana untuk menghubungkan orang-orang. Sayangnya, selalu ada beberapa orang bodoh yang menyalahgunakannya," kata Schmeichel.
"Soal Harry Maguire, saya mengikutinya sejak dia masih di Leicester City. Dia pemain yang fantastis. Sebelum Piala Dunia 2018 di Rusia, saya diminta memilih pemain-pemain yang masuk timnas Inggris dan memilih starting XI-nya untuk melawan Tunisia."
Baca Juga: Suasana di PSG Tak Mendukung, Lionel Messi Temukan Kebahagiaan di Inter Miami
"Saya satu-satunya yang memasukkan Maguire dalam skuad dan susunan starter. Saya bilang orang ini fantastis. Di Piala Dunia itu, Harry Maguire main di semua pertandingan dan saya pikir dia adalah pemain terbaik di skuad Inggris."
"Jangan lupa mereka baru tersingkir di semifinal jadi Inggris melangkah jauh. Karena sering mengamatinya, saya bicara tentang dia di Man United dan Man United kemudian merekrutnya."
"Dia mengalami musim panas 2020 yang buruk di Yunani karena ditahan untuk sesuatu yang seharusnya dia tidak perlu ditahan. Waktunya benar-benar tidak tepat untuk mengalami hal itu karena klub saat itu juga tidak bisa melindunginya."
"Kemudian dia kembali ke tim, melakukan beberapa kesalahan, dan semua orang menyalahkannya. Saya akan mengeklaim bahwa Harry Maguire adalah pemain yang fantastis."
"Saya akan sangat sedih kalau melihat dia pergi, tetapi sulit juga melihat dia bakal punya masa depan di Man United."
"Hanya butuh sedikit hal untuk menciptakan atmosfer. Hanya perlu 5 orang untuk memberikan komentar-komentar buruk dan hal itu tersebar di media sosial."
"Hal ini menyedihkan tetapi sekaligus juga kenyataan yang ada sekarang. Di saat pemain bisa memanfaatkan media sosial untuk mengambil keuntungannya, mereka juga harus mengatasi sisi lainnya."
"Saya sangat bahagia saya dulu bermain di masa tanpa media sosial," tutur ayah dari Kasper Schmeichel tersebut menambahkan.