Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tekad Fajar/Rian Ubah Warna Medali pada Kejuaraan Dunia 2023 BWF

By Delia Mustikasari - Kamis, 10 Agustus 2023 | 06:00 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada babak pertama Australian Open 2023 di Quaycentre, Sydney, Selasa (1/8/2023). (PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tidak memiliki waktu rehat cukup lama setelah mengikuti turnamen terakhir pada Australian Open 2023 yang berakhir 6 Agustus kemarin.

Ganda putra nomor satu dunia itu langsung mempersiapkan diri mengikuti Kejuaraan Dunia 2023 BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) yang akan digelar di Kopenhagen, Denmark, 21-27 Agustus.

Sebelumnya, Fajar/Rian mengikuti tiga turnamen beruntun, Korea Open 2023 (runner-up), Japan Open 2023 (semifinal), dan Australian Open 2023 (perempat final).

"Begitu pulang dari Australia, senin kami langsung memulai latihan karena waktunya tidak banyak," kata Fajar kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/8/2023).

"Jadi, Senin-Selasa kemarin fokus pemulihan kondisi fisik setelah 3 turnamen. Hari ini tadi sudah mulai latihan pertandingan."

"Kondisi kami mulai lebih baik lagi daripada Senin karena namanya ya sudah rentetan turnamen langsung latihan lagi pasti kondisinya berbeda. Apalagi, perjalanan yang lumayan jauh."

"Semoga dari sekarang sampai seminggu ke depan kondisi semakin membaik, yang penting kenyamanannya jangan banyak pikiran dan mikir negatif," ujar Fajar.

Saat ini persaingan ganda putra dunia menurut Fajar semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan kebangkitan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) yang menjadi Juara Japan Open 2023 setelah sudah lama tak meraih gelar sejak merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

"Setelah menurun, Lee/Wang bisa jadi juara di Jepang dan semifinal Australian Open. Hal ini membuat persaingan ganda putra semakin sengit," aku Fajar.

"Tidak ada yang bisa tahu karena juara ganda putra di setiap turnamen berbeda-beda. Kemarin yang juara pada Korea Open (Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty-India), kalah di Jepang, dan begitu juga yang lain."

"Jadi ya sedikit berimbang, tetapi siapa yang siap sekarang itu mungkin menjadi yang terbaik di ganda putra," kata Fajar.

Fajar mengakui bahwa secara grafik pada tiga turnamen, penampilannya bersama Rian menurun.

"Tetapi menurut saya, kami sudah ada di track yang positif. Dalam arti bukan penurunan yang negatif. Dibandingkan dengan kejuaraan sebelumnya kami kalah pada babak awal," ucap pemain 28 tahun itu.

Baca Juga: Fajar/Rian Tanggapi Insiden Kontroversial dengan Ganda Putra Korea pada Perempat Final Australian Open 2023

"Sekarang kami sudah mencapai final, semifinal meskipun belum juara. Kami tidak mau seperti itu, tetapi setidaknya kami bisa bermain normal dulu seperti dulu," aku Fajar.

Pada Kejuaraan Dunia 2023, Fajar tidak menampik bahwa dia dan Fajar ingin meraih hasil maksimal.

"Semua pemain ingin menjadi yang terbaik. Targetnya mungkin satu satu dulu karena kami juga belum tau drawing-nya seperti apa," kata Fajar.

"Kami tidak mau terlalu memikirkan itu semua. Yang pasti, kami harus bisa konsentrasi di setiap pertandingan."

Saat ini, Fajar/Rian sementara menjadi satu-satunya wakil yang masuk dalam daftar aman race to Olympic menuju Olimpiade Paris 2024.

Suatu negara dapat mengirim maksimal dua wakil (nomor ganda) jika pemain negara tersebut menembus peringkat delapan besar dunia dalam race to Olympic.

"Aduh kalau bisa jangan satu ya, biar ada teman juga dari segi latihan dan pressure. Jadi, tidak hanya harus tertuju kepada kami berdua," aku Fajar.

"Tetapi tidak ada yang tahu gitu. Ini baru tandem baru setengah jalan, tetapi yang jelas kami mau fokus tidak hanya memikirkan race to Olympic."

"Namun, bagaimana kami menjaga performance dalam arti ada kejuaraan besar pada Kejuaraan Dunia, Asian Games. Perencanaan turnaman kami sudah ada, tetapi tergantung hasilnya. Misalnya, di turnamen ini kami masih kurang pasti harus ada gantinya."

Dengan turnamen yang padat dalam pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade, Fajar mengaku kelelahan

"BWF membuat kalender turnamen ini sangat padat. Makanya setelah Australia ada waktu 10 hari ke kejuaraan dunia. Biasanya menuju Kejuaraan Dunia jedanya sebulan ya, tetapi mau bagaimana lagi. Kami jalani saja," ucap Fajar.

Pada dua kejuaraan dunia terakhir yakni pada 2019 dan 2022, Fajar/Rian harus puas dengan raihan medali perunggu karena mencapai semifinal.

Pada 2021, Indonesia tidak mengirim tim karena pandemi Covid-19.

"Yang pasti kami siapkan dari segi mentalnya untuk kejuaraan dunia. Apalagi, pada dua kejuaraan dunia ini kalahnya juga dengan senior kami," kata Rian.

"Tentu kami tidak mau hal itu terulang kembali. Yang penting, kami menjaga mentalnya lebih siap di lapangan. Bagaimana caranya untuk mengatasi karena kami sudah dua kali mendapat perunggu. Semoga tahun ini bisa lebih baik lagi."

Untuk mencapai target tersebut, Rian mengaku ada latihan khusus yang dijalani.

"Pastinya ada latihan tambahan entah itu untuk bagian depan lalu ada gym atau dari segi ketahanannya pasti ditingkatkan. Apalagi sekarang waktunya sangat mepet," ucap Rian.

Undian Kejuaraan Dunia 2023 akan digelar pada Kamis (10/8/2023), mulai pukul 14.00 WIB. 

Baca Juga: Dipuji Talentanya oleh Ducati, Apakah Morbidelli Pindah ke Tim Italia? 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P