Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya juga baru tahu akan dipasangkan dengan Kevin saat diwawancara oleh medua. Saya cuma tahunya mas Kevin memilih saya. Jadi, ya sudah tidak bisa menolak juga kan. Senior masa kita tolak," aku Rahmat.
Rahmat mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak terlalu dekat dengan sosok Kevin Sanjaya.
"Tetapi, komunikasinya lebih masuk dengan saya daripada yang lain. Orangnya pendiam, tetapi asyik juga. Pastinya saya yang banyak bicaa ke mas Kevin," ujar Rahmat sambil tertawa.
Dengan berbagai prestasi yang diraih Kevin termasuk pernah menjadi ganda putra nomor satu dunia bersama Marcus, Rahmat mengaku tidak merasa terbebani.
"Saat latihan biasa saja mungkin karena belum pertandingan. Jadi, belum tahu rasanya. Saya tidak memikirkan soal gelar karena kami semua di sektor ganda putra sama saat latihan," kata Rahmat.
"Latihan kami sudah padu, tetapi masih ada yang kurang sehingga kami mundur dulu mengikuti pertandingan. Setelah latihan, kami pasti ada evaluasi seperti bagaimana servisnya, buang bolanya bagaimana."
Meski punya kesempatan menimba ilmu dari pemain yang lebih berpengalaman, Rahmat mengaku jadi belum memiliki kesempatan membuktikan diri dengan partner asli.
"Saya malah jadi ada beban ke partner asli daripada penggemar bulu tangkis. Tetapi, saya tidak mau terlena karena bermain dengan senior sehingga saya yang dibimbing oleh senior," ucap Rahmat.
"Saya dan mas Kevin mengalir saja. Sebenarnya saya juga tidak mengajak bicara lebih dulu, tetapi terkadang dia mulai duluan sehingga kami bisa berbicara panjang."
"Salah satu hal yang kami benahi pastinya power karena kami sama-sama pemain depan. Jadi, mau tidak mau saya yang jadi cover belakang. Saya banyak latihan untuk menambah power," ucap pemain yang bergabung dengan pelatnas sejak 2020 itu.
"Di klub saya belum pernah bertemu mas Kevin karena saya masuk Djarum pada 2017, sementara mas Kevin sedang bagus-bagusnya itu."
Baca Juga: Dipuji Talentanya oleh Ducati, Apakah Morbidelli Pindah ke Tim Italia?