Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Baru 1 Wakil Terlihat di Setiap Sektor, PBSI Buka Peluang Pemain Luar Pelatnas Isi Kuota Olimpiade Paris 2024

By Delia Mustikasari - Minggu, 13 Agustus 2023 | 15:31 WIB
(Ki-ka) BINPRES PBSI, Rionny Mainaky dan Pelatih Ganda Putra Bulutangkis Indonesia, Aryono Miranat , yang ditemui usai latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/8/2023). (PUTRI ANNISA/BOLASPORTCOM )

"Tim ganda putra di tiga turnamen terakhir memang ada penurunan, Khususnya Fajar/Rian waktu di Malaysia, Singapura kurang maksimal."

"Sekarang ada peningkatan cuma belum maksimal," kata asisten pelatih ganda putra nasional Indonesia, Aryono Miranat, ditemui BolaSport.com.

"Kelemahan ini harus diperbaiki sebelum kejuaraan dunia. Jadi, kami sudah tahu. Akurasinya harus dibenahi, permainan depan harus ditingkatkan lagi dan defence."

"Terutama itu untuk fighting spirit-nya. Rasa tidak mau kalahnya harus ada. Kemarin ada, tetapi kurang," aku Aryono.

Wakil-wakil ganda putra muda saat ini sudah masuk jajaran 20 besar dunia sehingga mereka sudah disorot oleh negara lain.

"Dulu ganda putra muda, peringkatnya masih 60 besar dunia. Sekarang ini mereka sudah ada di 10 besar dan 20 besar dunia. Otomatis mulai ada pressure-nya," ucap Aryono.

Baca Juga: 'Ganda Campuran Indonesia Ditinggal Richard Mainaky dan Nova Widianto Dalam Keadaan Tidak Baik-baik Saja'

"Dulu mereka tidak ada pressure karena lawannya di atas. Sekarang rankingnya sudah lumayan naik dan mereka sudah tahu lawan-lawan mereka ini. Pola permainannya sudah tahu."

"Fighting spirit-nya harus dilebihkan lagi. Porsi latihan ditingkatkan lagi karena sekarang mereka sudah menyusul sehingga otomatis ada tekanan. Yang ada sekarang mereka jadi lebih tertekan," tutur Aryono. 

"Kalau posisi menyusul tidak ada beban, lebih enak bermainnya. Sekarang ada rasa beban. Di bawah Fajar/Rian, Leo/Daniel sudah pernah juara. Cuma ada penurunan karena dulu digadang-gadang bakal bagus."