Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Valentino Rossi, dikabarkan tidak senang dengan perlakuan tim yang membesarkan namanya, Yamaha kepada muridnya dari Akademi VR46, Franco Morbidelli.
Morbidelli secara resmi akan meninggalkan tim pabrikan Yamaha setelah akhir MotoGP 2023. Posisinya lalu diisi oleh Alex Rins yang musim ini bergabung dengan tim LCR Honda.
Seperti dilaporkan GPOne yang dilansir BolaSport.com dari Crash, Rossi disebut tidak menerima keputusan Yamaha.
Bagi pria berjulukan The Doctor itu, ini kali kedua dia dibuat kecewa oleh Yamaha. Pertama, dia kecewa saat dipindah ke tim satelit, Petronas Yamaha pada 2021 dan sempat bertandem dengan Morbidelli.
Pensiun dari MotoGP pada akhir 2021, Rossi menandatangani kesepakatan sebagai duta merek untuk Yamaha awal musim ini.
Pabrikan Jepang adalah tempat juara tujuh kali kelas utama menikmati hari-harinya yang paling bersejarah.
Pencopotan Morbidelli dari kursi pembalap pada MotoGP 2024 juga datang pada saat Yamaha telah dikaitkan dengan mengambil alih tim Mooney VR46 milik Rossi mulai 2025 dan seterusnya
Marco Bezzecchi saat ini sedang mempertimbangkan apakah akan tetap bersama Mooney VR46 pada 2024.
Namun, kemungkinan Bezzecchi keluar dari Ducati untuk Yamaha "ada tetapi rendah", klaim laporan tersebut.
Pada MotoGP 2023, tim milik Rossi tersebut semakin bersinar seusai Bezzecchi tampil cukup meyakinkan hingga paruh kedua ini.
Bezzecchi saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara MotoGP dengan torehan total 167 poin.
Dari sembilan balapan utama yang dijalani, pembalap berusia 24 tahun itu membukukan total empat podium dengan dua kemenangan.
Untuk sesi sprint race sendiri, pembalap berusia 24 tahun itu sudah mengemas empat podium dengan satu kemenangan.
Ducati telah menjadi mitra penyedia motor bagi tim Mooney VR46 hingga akhir musim 2024 mendatang.
Ducati telah membuktikan bahwa mereka menjadi partner yang baik bagi Mooney VR46 meski dengan spesifikasi motor lama.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Yamaha, Rossi menegaskan bahwa proyek Mooney VR46 di MotoGP merupakan proyek yang berbeda.
"Ini adalah hal yang berbeda. Saya memiliki periode karier terbaik dengan Yamaha, saya sangat senang bisa menjadi representasi dari brand ini," kata Rossi dilansir dari Motosan.
Performa Yamaha dengan motor YZR-M1 saat ini telah membuat Rossi menutup pintu untuk menghadirkan cinta lamanya lagi.
"Sekarang, VR46 adalah proyek lain dan saya bukanlah satu-satunya orang yang mengelolanya," ucap Rossi.
"Semua orang senang dengan kemitraan bersama Ducati, motornya bekerja dengan baik dan kami memiliki kontrak hingga 2024."
"Kami di MotoGP bersaing untuk podium dan untuk itu kami membutuhkan motor yang kompetitif."
"Sayangnya, motor M1 milik Yamaha belum bisa," tuturnya menambahkan.
Sementara itu bos Yamaha, Lin Jarvis, menolak menyerah melobi tim Valentino Rossi untuk bermitra pada MotoGP.
Yamaha secara terang-terangan mengungkapkan keinginannya untuk memiki tim satelit lagi.
Tim balap Valentino Rossi yakni Mooney VR46 dianggap paling menjanjikan bagi pabrikan garpu tala.
Hubungan baik itu ingin dimanfaatkan oleh Yamaha untuk membangun kerja sama lainnya yang lebih menguntungkan.
"Kami memiliki banyak aktivitas bersama dengan VR46, kami juga merupakan mitra teknis mereka. Lalu ada proyek Moto2 yang dibiayai oleh Yamaha Jepang," kata Jarvis dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Kami menambahkan bahwa Vale adalah brand ambassador kami."
Baca Juga: ARRC Indonesia 2023 - Syukurlah, Pembalap Jepang yang Alami Crash Horor Sudah Lewati Fase Kritis
"Bagi kami masuk akal untuk memilih tim Rossi, tanpa melupakan bahwa saat ini tim satelit terbaik adalah miliknya. Dan juga dia memiliki pembalap yang sangat bagus," ujar Jarvis.
Pria asal Inggris itu berbicara langsung dengan Rossi tentang hal itu, jadi penting untuk tetap berhubungan ke depannya.
"Saya berbicara langsung dengan semua anggota VR46 dan, secara terus menerus, juga dengan Valentino."
"Jika Yamaha kompetitif, mereka akan terbuka kepada kami, tapi saat ini masih terlalu dini," ucap Director Managing Yamaha tersebut.
Jarvis akan melihat perkembangan Yamaha pada musim depan atau setelah musim 2024.
"Kita akan melihat kiprahnya di tahun 2024. Ada banyak diskusi di MSMA tentang aerodinamika," ujar Jarvis.
"Fokusnya adalah pada peraturan baru untuk 2026, tetapi kami masih memiliki 2024 dan 2025 di depan kami. Aturannya harus sama untuk semua orang, tetapi juga untuk industri balap."
"Kami membutuhkan peraturan yang cerdas untuk menciptakan balapan yang kompetitif tanpa biaya yang berlebihan. Aturan yang juga mendorong pabrikan lain untuk masuk ke MotoGP," ucap Jarvis.