Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Walau bernada bercanda, tetapi Federica Costa menganggapnya bisa jadi masalah serius.
Ditambah dari sejumlah komentar-komentar mereka berdua yang pada intinya sama, yakni tidak puas dengan peforma motor, di saat hasil balapan mereka berdua juga nol kemenangan pada musim ini.
"Meskipun saya tidak terlalu paham bagaimana kontrak yang ditandatangani Quartararo dan Marquez dengan Yamaha dan Honda, saya bisa bilang dengan yakin bahwa: dalam setiap hubungan profesional di bidang olahraga, atlet atau yang bersangkutan itu tidak boleh mengatakan hal-hal kasar kepada timnya, atau perusahaannya," ungkap Costa.
"Ini artinya, Fabio dan Marc memiliki banyak hal yang dipertaruhkan, kemungkinan bisa kena teguran atau denda," tandasnya.
Costa memahami memang Quartararo dan Marquez sedang dalam posisi yang tidak enak. Mereka pembalap top yang terus tertinggal di grid akibat kemunduran performa mootr masing-masing.
Tapi bagi Costa, tidak seharusnya dua megabintang pabrikan Jepang tersebut terus-terusan melemparkan bola api yang berpotensi semakin menyudurkan Yamaha dan Honda.
"Semua orang ingin menang, ini adalah bagian dari semangat persaingan, yang darinya Fabio dan Marc bisa mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Saya bisa mengerti betapa mereka menderita," kata Costa.
"Tetapi, aneh mendengar setiap akhir pekan (balapan) bagaimana mereka megeluh tentang kerusakan pada motor MotoGP mereka masing-masing."
"Menurut saya, meskipun saya paham, tapi harusnya mereka ada batasnya," tegas pengacara itu lagi.
Costa juga menegaskan bahwa semakin Quartararo dan Marc menguliti Yamaha dan Honda, berpotensi membuat semakin buruk pula citra mereka di MotoGP.