Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekalahan berikutnya dialami Rehan/Lisa.
Rehan/Lisa kalah straight game dari unggulan kedua sekaligus juara All England tiga kali, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, dengan skor 14-21, 17-21.
"Hasil ini tentu kurang memuaskan. Permainan kami di gim pertama terasa monoton dan tak ada variasinya. Cuma main lurus-lurus," tutur Rehan.
"Kami tidak berani mengadu. Seharusnya disilang-silang atau dibelokin biar lawan tidak nyaman."
"Di gim kedua, dari ketinggalan 11-17, kami bisa mengejar hingga 16-17. Sayang di poin-poin tua itu kami malah kehilangan momentum.
"Sering salah sendiri dan membuat kami jadi tidak yakin. Padahal di poin-poin tua, seharusnya kami bisa lebih yakin, tetapi malah kehilangan fokus."
"Seharusnya kami bisa lebih tenang dan yakin. Tetapi, buangan bolanya malah banyak salah. Selain itu sering tanggung yang bisa dimanfaatkan lawan."
Setelah itu, kami persiapan ke turnamen China dan Hong Kong Open. Evaluasinya, harus ditambah powernya. Juga harus bisa lebih yakin di poin-poin akhir," ujar Rehan.
"Harus diakui, kualitas lawan memang begitu bagus. Maklum, mereka pasangan yang menduduki rangking top 4 dunia," ucap Lisa menimpali.
"Keterampilan dan teknik pukulan Yuta demikian komplet. Sementara Arisa juga bisa menutup permainan depannya," ujar Lisa.