Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Raihan medali emas dari Kejuaraan Dunia 2023 berhasil menegaskan dominasi pebulu tangkis muda Korea Selatan, An Se-young, di tunggal putri.
An-stoppable atau pelesetan dari ungkapan unstoppable (tak terhentikan, Inggris) menjadi gambaran dari laju nyaris sempurna An Se-young di Kejuaraan Dunia 2023.
Pemain yang baru berusia 21 tahun itu menjadi juara dunia setelah mengalahkan Carolina Marin (Spanyol) dalam pertandingan final di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Minggu (27/8/2023).
An hampir tidak tertandingi oleh Marin hingga menutup pertandingan dengan skor yang terbilang meyakinkan yaitu 21-12, 21-10.
Bagi An tidak ada final Kejuaraan Dunia yang lebih baik lagi untuk dimenangi selain menghadapi Carolina Marin.
Sebab, Marin merupakan tunggal putri tersukses sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia dengan raihan tiga medali emas plus 1 medali emas lain dari Olimpiade.
"Untuk menjadi seorang legenda, kita harus mengalahkan legenda," kata An Se-young sebelum pertandingan.
An membuktikan bahwa dia masih sulit dikalahkan oleh Marin seperti pada pertemuan kedua mereka di final French Open 2019.
Kala itu An yang baru berusia 17 tahun menyengat Marin dengan kemenangan tiga gim yang diwarnai skor telak 16-21, 21-18, 21-5.
Baca Juga: Hasil Final Kejuaraan Dunia 2023 - Apriyani/Fadia Sabet Perak, Ganda Putri China Resmi Ukir Sejarah
Mantan bocah ajaib itu kembali memegang kendali pada pertandingan kali ini. Utamanya pada gim kedua di mana dia mampu membuat Marin tak berkutik setelah jeda interval.
Mulanya An terus mengangkat bola ke sudut belakang kanan untuk mengincar sisi backhand Marin yang bertangan kidal.
Marin cukup kerepotan dalam mengembalikan bola karena kalah angin.
Marin merespons dengan mencoba menguasai area depan. Dia berhasil memegang kendali dan beberapa kali mendapatkan bola tanggung untuk dieksekusi.
Marin mampu mengejar dari 3-8 menjadi 10-10. Namun, setelah skor interval yang ketat Marin kembali tertinggal jauh dari An Se-young.
An mampu meladeni Marin di area depan. Kombinasi pukulannya sulit untuk diikuti oleh Marin yang mulai kehabisan akal.
Marin akhirnya terjebak dalam kesalahan sendiri. Bola-bola berisikonya tidak membuahkan hasil sama sekali hingga kehilangan 11 poin beruntun.
Pengembalian Marin yang sedikit melebar dari garis akhirnya benar-benar menghadirkan titel legenda bagi An Se-young, setidaknya di negara asalnya.
Sebab, An Se-young berhasil memutus kebuntuan Korea Selatan yang tidak pernah memiliki juara dunia di sektor tunggal putri dan bahkan tunggal putra.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Kekalahan Apriyani/Fadia Hadirkan 1 Siklus Olimpiade Tersuram Indonesia
Kemenangan ini juga melanjutkan rekor impresif An Se-young sejak tersingkir di perempat final Kejuaraan Dunia 2022.
Di tengah era Fantastic Four yang baru bersama Akane Yamaguchi, Chen Yu Fei, dan Tai Tzu Ying, pemain kelahiran Gwangju ini masih mampu membuat perbedaan.
Bagaimana tidak, dalam rentang waktu setahun terakhir An mencapai puncak yang baru berkat laju impresif berupa 9 gelar dan 12 final dari 14 turnamen individu.
An telah menghuni peringkat satu dunia selama empat pekan dan dipastikan masih akan bertahan berkat raihan poin ranking tertinggi yang baru saja didapatkannya.
Baca Juga: Hasil Final Kejuaraan Dunia 2023 - Bukan Harinya Zheng/Huang, Wakil Korea Kubur Ambisi Emas Keempat