Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dengan kekalahan Apriyani/Fadia, sektor ganda putri Indonesia masih jadi satu-satunya sektor yang belum pernah meraih gelar juara dunia.
Kendati begitu, Apriyani/Fadia tidak ingin terpuruk dengan kekalahan ini.
"Kita tidak mau akan terpuruk terus. Kami percaya pasti ada jalan untuk kembali ke performa terbaik lagi," kata Apriyani bertekad.
"Ini sebuah proses yang sangat luar biasa. Sebelum Kejuaraan Dunia, performa kami sangat turun. Kami harus berjuang secara luar bisa pada diri masing-masing. Kami mau bangkit step by step dan akhirnya mendapat hasil luar biasa di Kejuaraan Dunia ini."
"Terima kasih buat Fadia yang mampu mengantarkan saya dapat medali perak Kejuaraan Dunia," tandasnya.
Mengulas tentang pertandingan final melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Apriyani menilai bahwa lawan memang sangat lebih siap.
"Hari ini lawan sangat mempersiapkan pola permainan dengan baik. Mulai dari servis pertama sampai delapan pukulan, sangat fokus untuk bisa dapat poin," jelas Apriyani.
"Kami seolah-olah dihabisi di bawah delapan pukulan. Nggak pernah lepas," tandasnya.
Pun demikian oleh Fadia. Sebagai pemain termuda di antara 4 pemain di lapangan, ia memang lebih banyak dicecar.
"Kami akui, lawan dari hawanya sudah dapat dari awal. Ini pelajaran bagi saya. Mereka begitu fokus untuk mengalahkan kami,"sahutnya.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Kekalahan Apriyani/Fadia Hadirkan 1 Siklus Olimpiade Tersuram Indonesia