Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jad El Hajj mengatakan, Prancis tetap tangguh meski kehilangan tiga pemain karena punya 7-8 pemain hebat di NBA dan Euroleague.
Ia mengaku bangga kepada para pemain Lebanon karena mampu bertarung mengimbangi Prancis dan bahkan memimpin sempat memimpin.
"Namun pada akhirnya kami membuat kesalahan seperti offensive rebound dan transisi dan mereka menghukum kami," jelas Jad.
"Kami tak punya masalah dan yang terpenting, kami berada di trek yang tepat."
"Ini karakter yang ingin kami mainkan, Ini Lebanon, semoga dalam dua pertandingan selanjutnya kami bisa meraih kemenangan
Sementara Arakji mengatakan Lebanon tidak beruntung sehingga harus menelan kekalahan saat punya punya peluang untuk mengalahkan tim setangguh Prancis.
"Meskipun mereka kehilangan sejumlah pemain besar tapi bermain melawan Nando, Batoum, Fournier, Yabusele, semua pemain yang sangat kami hormati."
"Sangat disayangkan, saya sesaat sempat berpikir kami bisa mengambil game ini. Mereka punya pengalaman segudang dan tahu bagaimananya mengakhiri pertandingan," kata Arakji.
Arakji menangis di area mixed zone setelah pertandingan. Menurut dia, air mata hanya ekpsresi kekecewaan karena gagal meraih hasil bagus untuk negaranya.
Menurut MVP FIBA Asia Cup 2022 ini, bermain untuk Lebanon adalah kebanggaan terbesarnya.
"Sejak kecil saya selau membayangkan bermain untuk Lebanon, menjadi sumber kebahagiaan untuk rakyat negara kami," tandasnya.