Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Catalunya 2023 - Kalimat Congkak Jorge Martin dalam Menyaingi 2 Murid Valentino Rossi

By Nestri Y - Kamis, 31 Agustus 2023 | 16:10 WIB
Dari kiri ke kanan, Jorge Martin (Pramac Racing), Marco Bezzecchi (Mooney VR46), Francesco Bagnaia (Ducati) setelah sesi kualifikasi MotoGP Thailand 2022 di Sirkuit Buriram, Sabtu (1/10/2022). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac, Jorge Martin semakin percaya diri mampu mengoyak persaingan dua murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia dan Marco Bezzecchi, pada MotoGP 2023. Namun makin ke sini, kepercayaan dirinya terlampau diwarnai kesombongan.

Menjelang MotoGP Catalunya 2023 yang akan bergulir pada akhir pekan ini, 1-3 September 2023, kepercayaan diri Martin semakin melesat tinggi.

Berkompetisi di kandang sendiri sudah pasti membuat Martin akan jadi salah satu favorit dalam persaingan di Sirkuit Catalunya, di Barcelona, Spanyol nanti.

Terlebih, posisinya saat ini ada di peringkat kedua klasemen sementara MotoGP 2023, mengantongi 189 poin.

Ia hanya terpaut 62 poin di belakang Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang saat ini bertengger di puncak klasemen dengan 251 poin.

Meskipun baru satu kali juara pada musim ini, di ronde balapan MotoGP Jerman, tapi Martin yakin ia merupakan penantang terkuat dalam menyaingi Bagnaia untuk pergelutan merengkuh gelar juara dunia musim ini.

"Saya salah satu pembalap terkuat di sirkuit dan memiliki kemampuan untuk menang," kata Jorge Martin, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

Padahal, sejak memenangi ronde Jerman, pembalap berjuluk Martinator itu sebenarnya justru menunjukkan grafik yang perlahan menurun.

Baca Juga: MotoGP Catalunya 2023 - Seret Gelar Sejak Naik Pabrikan Ducati, Enea Bastianini Turunkan Ekspektasi

Dalam tiga ronde terakhir, Belanda, Inggris dan Austria, posisi finis Martin terus menurun. Ia finis di P5, P6 dan terakhir P7 di Red Bull Ring.

Di Austria itu pula, Martin sempat menjadi biang keladi kecelakaan 'karambol' pada sesi sprint yang menyeret total 7 pembalap, akibat agresivitas dia dalam melakukan manuver.

Kendati memiliki hasil finis yang menurun, pembalap kelahiran Madrid itu tetap sesumbar.

Kalimat jemawa Martin masih terus berlanjut.

"Tahun lalu di Mugello (saat balapan ronde Italia) saya finis ke-13. Tapi musim ini saya mendapat posisi kedua, tepat di belakang Bagnaia. Pada saat itu saya tahu bahwa saya adalah salah satu yang terbaik," ucap Martin.

"Lalu saya menang di Sachsenring (Jerman). Itu adalah titik krusial di musim saya."

"Karena saya mengerti bahwa saya bisa mengalahkan Pecco, tidak hanya jika saya lebih cepat darinya, tapi juga ketika kami berdua sama-sama cepat. Dia kini memiliki saya dalam radar persaingannya untuk gelar juara dunia, itu yang terpenting."

Tak cuma dengan Bagnaia, Martin juga merasa lebih cakap daripada murid Valentino Rossi lainnya, Marco Bezzecchi, yang sebenarnya kini cuma berselisih margin enam poin di peringkat ketiga klasemen.

Martin menilai, sekarang Bezzecchi yang justru sudah punya tiga gelar juara di musim ini dengan termasuk satu kemenangan sprint di Belanda, lebih sering membuat kesalahan saat balapan. Sehingga itu tampak membuka jalan baginya.

"Marco mulai sering membuat kesalahan-kesalahan kecil," kata Martin.

"Sedangkan saya dan Pecco (Bagnaia) agak lebih konsisten di semua ronde. Jadi, saya pikir persaingan gelar juara dunia akan ada di antara Pecco dan saya," ucapnya lagi.

Ultimatum Terselubung ke Ducati

Satu hal lagi yang disampaikan Martin tentang kepercayaan dirinya dalam mengrungi MotoGP.

Selain mengklaim ia merupakan salah satu yang terbaik di grid, pembalap 25 tahun itu juga merasa paling pantas mendapat kursi pabrikan Ducati.

Setelah 'kalah saing' dari Enea Bastianini dalam menempati satu kursi di samping Bagnaia untuk musim 2023 dan 2024, Martin mengincar musim 2025 sebagai tahun terakhir Ducati 'harus' memilihnya.

Di saat yang bersamaan, satu kursi panas Ducati itu juga tengah diincar Bezzecchi.

Apabila Martin kembali tidak terpilih, ia mau hengkang ke pabrikan lain.

"Tujuan utama saya adalah bergabung dengan tim pabrikan (Ducati) pada tahun 2025 karena saya pantas mendapatkannya," kata Martin.

"Saya punya potensi, saya pun bisa kok menang dengan motor lain, tapi prioritas utama saya adalah Ducati."

"Namun jika mereka tidak mengapresiasi bakat dan kerja keras saya, maka saya akan menggunakan opsi kain (hengkang, red)," tutur Martin.

Baca Juga: Jelang MotoGP Catalunya 2023, Adik Marc Marquez Sentil Honda yang Semakin Ketinggalan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P