Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kompetisi Liga 2 2023/2024 segera bergulir, tetapi sebanyak sembilan klub yang masih memiliki tunggakan gaji pemain.
Liga 2 2023/2024 direncanakan bakal berlangsung pada 10 September mendatang ini.
Namun, menjelang kompetisi bergulir justru terdapat beberapa klub Liga 2 yang belum juga melunasi tunggakan gaji ke pemain.
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengumumkan bahwa terdapat sembilan klub Liga 2 yang masih memiliki tunggakan gaji pemain.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta Rilis Seragam Baru, Usung Kekayaan Budaya Lokal dan Hasrat Promosi ke Liga 1
Tunggakan gaji ini tentu saja pada kompetisi sebelumnya yang masih belum juga dilunasi oleh klub-klub Liga 1.
PSSI mengumumkan terdapat 138 pemain Liga 2 yang gajinya belum juga dilunasi oleh sembilan kelub.
Sembilan klub yang masih memiliki tunggakan tersebut yakni Persijap Jepara, Gresik United, Kalteng Putra, PSMS Medan, PSPS Riau, Persiraja Banda Aceh, Semen Padang, Persikab Bandung, dan PSKC Cimahi.
APPI mengungkapkan dari 138 pemain yang gajinya belum dibayarkan itu jumlahnya sebenar Rp 5.447,593.549 (lima miliar, empat ratus empat puluh tujuh juta, lima ratus sembilan tiga ribu, lima ratus empat puluh rupiah).
PSKC menjadi tim yang belum melunasi gaji ke 26 pemain dengan total Rp 873.000.00.
Meski untuk tunggakan gaji terbesar masih dipimpin oleh PSPS Riau dengan gaji sebesar Rp1.591.000.000 buat 26 pemain.
Namun, untuk riciannya terdapat 24 pemain yang masih menunggu hasil keputusan NDRC yang mana gugaran ini sudah dimasukkan pada tanggal 20 dan 26 Januari 2023.
Sementara itu, untuk dua pemain lainnya memang sudah ada di NDRC.
Baca Juga: Klub Liga 2 Persiraja Banda Aceh Resmi Datangkan Andik Vermansah
CEO APPI, M Hardika Aji menyayangkan hal ini karena kompetisi segera bergulir tetapi terdapat beberapa klub Liga 2 yang belum juga menuntaskan kewajibannya yakni membayar tunggakan gaji.
“Memang masalah gaji pemain selalu jadi hal paling krusial jelang Liga 1 dan Liga 2. Beberapa tahun terakhir kita alami beberapa kali suatu konflik, tapi tanpa kurangi esensi nilai kontrak, perlu adanya kesepakatan dan ini sering terjadi pengabaian, baik dari klub dan federasi,” ujar Hardika Aji kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Kanto APPI, Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
“Mengenai gaji pemain, teman-teman sering bertanya beberapa bulan terakhir, dan kami tidak pernah berikan jawaban clear,” ujarnya.
“Kami ingin korespondensi bicara langsung ke mereka dan hari ini disampaikan karena tidak berjalan baik, bahkan ada klub yang dari tahun lalu belum selesai.”
“Masih cukup waktu untuk menyelesaikan, 9 hari. Jangan sampai mendadak sehingga keputusan yang diambil jadi buru-buru. Hari ini kami ingin sampaikan update yang kami kerjakan.”
Aji menyebutkan secara rinci bahwa dari sembilan klub yang belum menuntaskan kewajibannya.
“Pertama, update gaji Liga 2, ada 9 tim dengan total saat ini Rp 5,4 miliar dari 138 pemain,” kata Aji
“Gresik United: 22 pemain. Ini merupakan belum selesai dari putusan PHI yang diputuskan di tahun 2019 dan masih tersisa 160 juta,” ucapnya.
Baca Juga: Diperkuat Top Skor Liga 1 2018, Skuad PSIM Sudah Komplit dan Siap Tatap di Liga 2 2023/2024
“Namun, sebelum Liga 2 musim lalu bergulir, ada kesepakatan dengan klub. Dalam sepakat itu ada termin pembayaran dan potensi denda kalau gak dibayar. Kalau ditambah denda itu, Rp 160 juta meningkat jadi Rp 610 juta, ada mediasi 5 pemain, dari kompetisi yang terhenti tahun kemarin nominal RP 227 juta. Dan ini udah ada keputusan NDRC."
Sementara Persijap Jepara ada 1 pemain dengan Rp 20 juta, sudah ada putusan NDRC dan Persijap akui dan bersedia potong subsidi LIB.
Mereka bersedia bayar tapi pakai subsidi LIB dan APPI sudah bersurat kepada LIB terkait kesedian Persijap, dan sekarang menunggu LIB untuk proses apa yang sudah disepakati.
Sedangkan Kalteng Putra masih menunggak 19 pemain dengan total Rp 653 juta, saat ini statusnya menunggu hasil putusan NDRC.
APPI masukkan gugatan ke NDRC 4 kali dan proses ini tidak sesuai regulasi karena terlalu lama dan masih nunggu NDRC Indonesia.
PSMS Medan saat ini masih menunggak gaji Rp 120 juta dengan menunggu hasil putusan NDRC.
Persiraja hingga 20 pemain dengan total Rp388 juta dan ini sudah di NDRC, hanya saja belum diproses sidang.
Baca Juga: Buntut Tindakan Rasisme, Erick Thohir Setuju Jika Liga 1 Dihentikan Sementara
Semen Padang memiliki utang kepada satu pemain dengan total Rp 93 juta belum disidangkan.
Setelah itu ada Persikab Bandung yang masih memiliki tunggakan gaji kepada 16 pemain dan masih diproses ada 25 pemain sebenarnya, tapi 9 pemain sudah sepakat.
Jadi per kemarin Kamis (31/8/2023) sudah cabut kuasanya dengna APPI, jadi rotal hanya 16 pemain, dengan total Rp 1,3 miliar.
“Kami sangat inginkan dan harap Liga 2 dimulai tanpa tunggakan yang perlu dikawal, dengan harapan PSSI dan Liga ikut turun tangan,” kata Aji.
“Kalau ini masih terjadi, kalau kompetisi jalam masih ada tunggakan, value liga menurun, tidak ada perlindungan pemain, penurunan profesinal kompetisi,” ujarnya.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta Dapat 10 Sponsor Jelang Tampil di Liga 2 2023/2024
“Sehingga yang diharapkan adanya perubahan lebih baik, jelas dapat ditarfsirkan perbandingan bukan dengan negara lain, tapi sama-sama liganya dan kastanya, tetapi tak bisa menuntaskan tunggakan gaji.”
Sementara itu, Head Legal APPI, Jannes Silitonga menegaskan bahwa langkah yang diambil pihaknya ini juga sebagai alarm buat semua pihak.
“APPI tidak hanya melindungi para pemain. Tapi juga menjadi alarm buat klub, bahwa kita buat ini sebagai alarm supaya klub Liga 2 saat mau mulai start-nya sama,” tutur Jannes.
“Sama-sama tidak ada masalah, kita anggap klub Liga 2 klub pro dan tidak ada masalah secara administratif, masalah dengan pemainnya, dan masalah finansial. Dan kalau di start-nya ada masalah, apa mungkin berkompetisi dengan baik dan benar? jadi bukan kontra produktif, justru produktif dengan klub yang akan tanding di Liga 2.”