Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, mengungkapkan salah satu faktor yang membuatnya sering mudah melupakan kekalahan untuk bangkit lebih kuat.
Hal ini sebagaimana yang terlihat pada kemenangannya pada China Open 2023 setelah menelan kekecewaan besar pada Kejuaraan Dunia 2023.
Kurang dari dua minggu, Axelsen menunjukkan kepada dunia bahwa dia masih raja bulu tangkis yang kuat.
Kegagalan pada Kejuaraan Dunia 2023 membuat dia jelas sangat kecewa.
Ajang besar yang dihelat di negaranya sendiri, justru berakhir pilu bagi peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Axelsen saat itu kandas di babak perempat final Kejuaraan Dunia 2023.
Sebelum bisa memastikan perolehan medali, pemain berusia 29 tahun itu takluk di hadapan wakil India, HS. Prannoy.
Kekecewaan mendalam jelas sangat dirasakan Axelsen.
Gestur hampir melempar raket pun sempat dia tunjukkan, imbas dari rasa kecewa terhadap dirinya sendiri.
Baca Juga: Hasil Hong Kong Open 2023 - Pramudya/Yeremia Menang Kilat, 26 Menit Benamkan Wakil Jepang
Apalagi itu bukan kali pertama dia kalah dari Prannoy.
Axelsen juga pernah dipecundangi raja bulu tangkis India itu ketika tampil di BWF World Tour Finals 2022.
Namun demikian, kekalahan tersebut nyatanya tidak benar-benar membuat Axelsen runtuh.
Dia berhasil bangkit dari keterpurukan dalam waktu singkat hingga mampu memenangi China Open 2023 pekan lalu.
Bahkan gelar itupun diraih dengan cara istimewa. Ia hampir saja dipaksa main rubber game melawan wakil non-unggulan tuan rumah, Lu Guang Zu, sebelum akhirnya comeback dengan kemenangan 21-12, 21-19.
Gelarnya di kancah BWF World Tour Super 1000 pun lengkap sudah, setelah sebelumnya mengoleksi Malaysia Open, Indonesia Open, All England Open dan BWF World Tour Finals.
"Sejujurnya, ini hanyalah sebuah hasil (kemenangan)," ucap Axelsen merendah, dikutip BolaSport.com dari TV2 Denmark.
"Yang terpenting bagi kami adalah fakta bahwa saya bisa kembali bangkit setelah (kekalahan) pada Kejuaraan Dunia 2023."
"Saya sudah membuktikan pada diri saya sendiri bahwa jika saya berusaha melakukan yang terbaik setiap hari dan berusaha bangkit kembali dari sebuah kekalahan, saya bisa jadi lebih baik," tutur Axelsen.
Cara bangkit Axelsen setiap baru saja menelan kekalahan inilah yang mungkin tak banyak diketahui banyak orang.
Ia tak lantas hanya berpangku tangan. Tapi juga berusaha meminta bantuan dari pelatih mentalnya.
"Saya masih punya energi kalau soal masalah fisik. Yang sebenarnya jadi masalah adalah masalah mental, di mana saya harus segera bangkit," kata Axelsen.
"Jadi, saya meminta bantuan kepada pelatih mental saya, keluarga, teman-teman dan tentunya pelatih (teknis dan fisik), dan kami membuat perencaan yang lebih bagus,."
"Awalnya jelas menyakitkan (usai kalah di Kejuaraan Dunia), tapi kemudian saya kembali rutin menjalani latihan dan memasang target baru."
"Dan sekarang saya bahagia," katanya tersenyum.