Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tunggal putri juara dunia junior 2017 itu selalu memberanikan diri untuk adu netting dengan tipis. Hal itu cukup membuat Marin kerepotan, pengembaliannya sering gagal.
Gregoria merampok 4 angka beruntun dan berbalik memimpin 13-11.
Kedudukan skor masih terus berlangsung sengit hingga 15 sama.
Gregoria beberapa kali sempat kecolongan di area net. Namun memasuki poin genting, ia tetap pada pendiriannya untuk terus memaksa Marin berduel dalam adu netting.
Taktik ini cukup bekerja sebab Marin berulang kali gagal mengembalikan dengan sempurna, membuatnya terlihat sedikit frustrasi, kesal dengan dirinya sendiri.
Sedangkan Gregoria melaju, memimpin 19-17.
Sempat tertahan 19-18, Gregoria akhirnya mampu mengamankan dua poin terakhir dengan meyakinkan dan menutup laga dengan kemenangan 21-18.
"Pada gim pertama, Marin banyak melakukan kesalahan sendiri dan tidak yakin dengan pola permainannya. Itu menguntungkan saya," aku Gregoria.
"Pada gim kedua, dia sudah mulai bisa mendikte permainan saya, tetapi balik lag, kekonsistenan permainan saya hari ini akhirnya bisa meredam itu."
"Saya mencoba mengatur emosi sebaik mungkin. Saya mau menang, tetapi jangan menggebu-gebu. Fighting spirit-nya juga diperlihatkan," ucap Gregoria.
Kemenangan yang diraih dalam 39 menit itu tak hanya mengantarkan Gregoria ke semifinal BWF World Tour Super 500.
Tetapi juga menyambut duel lebih berat karena sudah ditunggu mantan ratu bulu tangkis lainnya, Akane Yamaguchi (Jepang).
"Pada semifinal lawan Akane (Yamaguchi) lagi, saya mau berusaha semaksimal mungkin dulu. Bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan, tetapi semoga kemenangan hari ini membuat motivasi saya bertambah untuk memenangkan pertandingan besok," tutur Gregoria.
Baca Juga: Beri Penjelasan soal Sanksi, Ketua Umum PBVSI Buka Rahasia Rivan Nurmulki