Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Asian Games 2022 - Kapten Tim Voli Putra Indonesia Mengaku Tim Jadi Lebih Kompak Setelah Kegaduhan Masalah Rivan Nurmulki

By Delia Mustikasari - Sabtu, 16 September 2023 | 00:18 WIB
Atlet Bola Voli Indonesia, Hernanda Zulfi, yang ditemui usai acara Pelepasan Tim Nasional Bola Voli dan Voli Pantai Indonesia untuk berlaga di Asian Games 2022, di Padepokan Voli Jendral Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Kamis (14/9/2023). (PUTRI ANNISA/BOLASPORTCOM )

BOLASPORT.COM - Kapten tim bola voli putra Indonesia, Hernanda Zulfi, mengaku terkejut  Rivan Nurmulki, absen saat skuad Merah Putih akan mengikuti Kejuaraan Voli Asia 2023 di Iran, 19-26 Agustus kemarin.

Kejuaraan Voli Asia 2023 merupakan uji coba terakhir tim bola voli indoor putra Indonesia menjelang Asian Games 2022 di Hangzhou, China, 19-26 September.

Rivan beralasan bahwa dia ingin menyelesaikan proses mundurnya dari kepolisian dan ingin menemani istrinya melahirkan.

Namun, dalam perkembangannya Rivan mengikuti Piala Kapolri 2023 membela Kaltim yang berakhir pada 2 September kemarin.

Hal ini membuat Rivan tidak dimasukkan dalam skuad Indonesia untuk Asian Games 2022 dan terancam mendapat sanksi dari Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI).

"Kondisi tim setelah masalah tersebut (Rivan) kami memang sudah berkomitmen semua dan sudah diperintahkan oleh pelatih kepala (Jeff Jiang Jie) untuk tetap fokus," kata Nanda, sapaan akrab Hernanda Zulfi.

"Kami fokus sebagai atlet. Kami latihan, tidak usah memikirkan apa yang terjadi di luar. Jadi ya tetap fokus dan konsentrasi. Pada saat latihan tidak usah berpikir bagaimana netizen, dan lain- lain komentarnya," tutur Nanda.

"Alhamdulillah teman-teman semua bisa fokus dan tidak terlalu terpengaruh dengan hal itu," kata Nanda yang menjalani debut sebagai kapten sejak Kejuaraan Voli Asia 2023.

Nanda mengaku kaget saat Kejuaraan Voli Asia 2023, Indonesia tidak diperkuat oleh Rivan.

"Mengejutkan pasti iya, buat kami pemain. Tetapi, kami tidak bisa berlarut- larut disitu mengingat waktu persiapan juga sangat pendek dan juga rasa timbul percaya diri kita itu lebih," aku Nanda kepada BolaSport.com di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Alasannya, pengganti Rivan si Aqil (Angga Anggara) ini kemarin bermain baik. Nah, jadi pemain sendiri tidak terlalu terpikirkan begitu (tidak ada Rivan). Paling hanya kaget biasa," aku pemain berusia 26 tahun itu.

"Mengejutkan sedikit saja 'oh ternyata dia tidak ikut'. Dengan keputusan dia seperti itu, tetapi kemarin penggantinya bermain maksimal. Jadi, teman-teman ini kaya ya sudah keep going, lanjut."

Menurut Nanda, ketidakhadiran Rivan sebagai opposite dalam tim tidak berpengaruh besar.

Baca Juga: Pelatih Tim Voli Putra Indonesia asal China Sebut Masalah Rivan Nurmulki Tak Pengaruhi Tim, Aqil Angga Isi Posisinya

"Persiapan kami waktunya sedikit, sedangkan ini yang mau dihadapi Asian Games. Jadi, mau tidak mau keep going. Alhamdulillah penggantinya juga masih muda dan berpotensi," tutur pemain di posisi middle blocker itu.

"Kekompakkan sekarang justru malah lebih baik dan lebih bagus sekarang karena yang sekarang ini lebih banyak pemain junior lebih bisa diatur dan diberi instruksi secara tepat jadi lebih kompak," aku Nanda.

"Kemarin kami sudah melakukan uji coba ke luar negeri. Tidak hanya menang saja, biasanya sehabis kalah menyendiri begitu. Sekarang kami juga banyak waktu bersama, keluar bareng bareng gitu. Kekompakkan Alhamdulillah lebih baik."

Saat ini, komposisi tim voli indoor putra Indonesia untuk Asian Games 2022 didominasi oleh pemain junior.

Hanya ada empat pemain senior dalam tim selain dirinya yakni M Malizi, Doni Haryono, dan Fahri Septian Putratama meskipun dia menjalani debut pada Asian Games 2022.

"Saya kurang paham sebenarnya (lebih banyak pemain junior). Menurut saya lagi ya, teman teman (senior) itu masih dalam masa emas, seharusnya masa emas mereka ini sekarang karena saya juga merasakan kan," ucap pemain bertinggi badan 197 cm ini.

"Tetapi, kalau saya latihannya terpotong pendidikan (Kepolisian). Saya tidak berlatih lama. Nah jadi senior yang saya sebutkan tadi aturannya masa emasnya sekarang."

"Tetapi, tidak tahu ya dan juga kalau saya lihat sendiri dari pelatih dia ini mempersiapkan untuk lebih jauh untuk SEA Games 2025. Makanya dia memasukkan pemain junior lebih banyak," tutur Nanda.

Nanda mengatakan bahwa Jeff Jiang Jie sebagai pelatih tidak terlalu banyak membahas tentang Rivan karena penggantinya (Agil Angga) performanya baik setelah diturunkan.

"Pastinya kami semua berupaya maksimal untuk memberikan yang terbaik pada Asian Games nanti. Mengingat kemarin saat try out, persiapan kami juga sudah cukup matang," ucap Nanda.

"Kami sudah mengikuti dua kejuaraan di Taiwan dan Iran Mudah-mudahan nanti kami bisa bermain maksimal," ujar Nanda.

"Evaluasinya pada saat skor kritis kami selalu melakukan kesalahan. Itu dari receive-nya. Kemarin kami kalahnya sangat tipis sekali saat melawan Korea dan negara lain."

"Itu skornya tipis banget, saat skor genting, yang paling salah kemarin itu receivernya. Jadi kemarin kami sudah evaluasi bersama pelatih, dan latihan kemarin diperbanyak di service dan receive," tutur Nanda.

"Mental juga nomor satu selain teknik Dengan mental yang baik, kami bisa lebih tenang. Alhasil kami meminimalisir melakukan kesalahan."

Baca Juga: Beri Penjelasan soal Sanksi, Ketua Umum PBVSI Buka Rahasia Rivan Nurmulki

Terkait target dari pelatih untuk Asian Games 2022, Nanda mengatakan bahwa dia ingin bermain lebih baik dulu.

"Kedua mungkin tidak disampaikan terlalu transparan ya, tetapi targetnya lima besar karena pada Kejuaraan Voli Asia 2017 di Gresik, Indonesia pernah ada di peringkat keempat. Pada Asian Games 2018, kami peringkat ke-7," tutur Nanda.

"Jadi mengingat saat uji coba ternyata kami bisa. Hanya kalah kalah tipis saja gitu kan. Itu jadi pembelajaran yang sangat berharga dan modal untuk kami semakin percaya diri lagi nanti untuk kita bisa mencapai target 5 besar. Insha Allah."

Indonesia tergabung di Grup F dengan Jepang, Afganistan, dan Filipina pada Asian Games 2022.

"Yang paling dominan dan terlihat kuat itu Jepang, tetapi di sini Jepang yang turun adalah tim 2 dari informasi yang kita dapatkan. Hal ini membuat kami semangat dan memacu kan untuk yakin bisa juara grup."

"Mengingat melihat Afganistan dan Filipina itu ibaratnya di bawah kita. Afganistan saat kami lihat di Iran biasa-biasa saja gitu penilaian dari pelatih," kata Nanda.

"Jadi, kami difokuskan nanti melawan Jepang bagaimana caranya bisa menang agar kedepannya lebih enak."

Saat Asian Games 2018, Jepang mengirim tim universitas karena pemain inti fokus mengikuti Liga Dunia (VNL).

"Timnas intinya malah mengikuti Kejuaraan Voli Asia 2017 di Gresik," ujar Nanda.

Tim voli Indonesia juga dibantu oleh pengalaman Doni Haryono yang pernah mengikuti Liga Jepang 2022-2023.

"Mungkin bocoran dari Doni sebatas ini nanti pemain yang berangkat untuk Asian Games karena sebagian besar pemainnya rekan dia (pada Liga Jepang). Paling tidak sudah ada bayangan seperti apa nanti Jepang, pasti mereka kasih yang terbaik juga," ucap Nanda.

Kehadiran libero di tim yang hanya ada satu yakni Fakhreza Rakha Abhinaya, Nanda menilai hal tersebut tidak berpengaruh kepada tim karena saat uji coba memang Rakha lebih banyak diturunkan.

"Mr. Jeff sendiri tipikalnya tidak gonta ganti pemain begitu, yang saya lihat ya kemarin, dia cuma menggunakan satu libero. Kalau misalnya satu libero ini sudah maksimal ya sudah dia terus yang bermain."

"Selain anak tersebut bagus maksimal terus mainnya dan juga sekalian dikasih masukkan sama Mr Jeff bahwa nanti pada Asian Games kamu sendirian (sebagai libero)," tutur Nanda.

Indonesia akan mengawali perjuangan pada Asian Games 2022 dengan menghadapi Filipina pada 19 September.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P