Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Bisa saya katakan, dari kualitas dan kapasitas hasil latihan, rasanya hanya 30 persen yang muncul atau ditampilkan di pertandingan," tegas Eng Hian pada awal Agustus lalu.
Titik balik kebangkitan pasangan yang kini bertengger di peringkat 8 dunia akhirnya terlihat pada Kejuaraan Dunia 2023 di mana mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final.
Walau akhirnya mendapatkan perak, momentum Apriyani/Fadia dapat terjaga menyusul hasil perempat final China Open 2023 dan juara Hong Kong Open 2023.
Saat ditanya tentang kunci kebangkitan mereka, Apriyani/Fadia menemukan solusi dari masalah yang sempat merundung mereka yaitu chemistry.
Bagi pasangan ganda di mana mereka tidak bermain sendirian, kendala dalam komunikasi dan kepercayaan tentunya menjadi mimpi buruk yang paling tidak diharapkan.
"Ya pada saat itu, mungkin kami bisa dibilang sangat terpuruk, kami tidak saling percaya diri satu sama lain," ungkap Apriyani kepada SPOTV Indonesia usai final Hong Kong Open 2023.
"Hanya kami terus mencari celah, di mana letak-letak (masalah) yang harus kami atasi. Karena tidak mungkin kami terus-terusan berada di fase tersebut."
"Jadi saya coba terus berkomunikasi dengan Fadia, kita harus seperti apa, kita harus bagaimana satu sama lain."
"Mungkin dengan memperbaiki cara komunikasi kami, karena yang kemarin, maaf, mungkin karena ada ego satu sama lain, jadi pada akhirnya itu yang sempat menghambat kami," jelas Apriyani sambil berkaca-kaca.
Soal ego, problem ini pernah disinggung Apriyani dalam persiapan menuju Kejuaraan Dunia 2023.