Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sementara itu, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang menjalani debut pada Asian Games 2022 baru saja menjadi runner-up Hong Kong Open 2023.
Penampilan Daniel di lapangan terganggu karena kondisi mata minusnya yang tidak memungkinkan untuk dia menjalani operasi lasik.
Daniel mengalami masalah mata berupa silinder dan minus. Mata kanan Daniel didiagnosis silinder 4 dan minus 4,5. Sementara itu, mata kirinya silinder 2 dan minus 2.
"Sebetulnya Daniel sudah ke dokter disuruh menggunakan hard lens karena matanya ada kelainan cuma waktu dipakai dia merasa kagok sebelum bisa adaptasi. Jadi di lapangan yang terang sekali dia pakai, tetapi masih canggung," kata Aryono.
"Solusinya itu. Untuk dilaser tidak bisa karena ada kelainan di matanya. Memang sedikit mengganggu karena kalau sudah coba pakai hard lens dia bisa melihat jelas."
"Tetapi masih kagok. Efeknya di bola bola cepat kadang lampu suka silau ambil bola di kanan atau di kiri. Hard lense sudah ada tinggal penyesuaian saja," ucap Aryono.
"Daniel tidak memakai kaca mata karena harus hard lens bentuknya keras, buat dipakai terus. Tidak boleh hilang. Sekarang tergantung Daniel. Kalau merasa enak, dipakai kalau tidak, jangan digunakan."
Selain itu, Daniel masih harus menjalani terapi di tangan. Meski begitu, penampilan Leo/Daniel sudah sesuai jalur setelah mengalahkan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) yang merupakan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 pada semifinal Hong Kong Open 2023.
Selain menyiapkan dua pasang ganda putra untuk Asian Games 2022, Aryono termotivasi untuk membangkitkan sektor ganda putra agar bisa berprestasi lagi.
Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2022 - 'Jurus Senyum' Tetap Akan Digunakan Apriyani Saat Debut dengan Fadia
"Pastinya saya ingin ganda putra berprestasi lagi seperti sebelumnya. Sekarang ini ganda putra sedikit turun, jadi tantangannya ingin menaikkan lagi," ucap Aryono.
"Tetapi, saya tidak mendampingi ke Asian Games karena terkendala proses registrasi di China. Ganda putra akan didampingi Herry IP karena waktu itu masih nama Herry dan Amon Santoso (asisten pelatih ganda campuran)."
"Jadi kalau mau ada perubahan, susah. Tetapi bagi saya tidak masalah. Sama saja, siapa yang mendampingi," aku Aryono.