Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu contohnya adalah ketika mampu mendekatkan jarak poin menjadi satu angka 17-18 di gim kedua tetapi justru melakukan kesalahan fatal dengan servis eror.
"Pertama harus tetap bersyukur walau hasilnya tidak seperti yang diharapkan dan memang hari ini saya bermain kurang baik," aku Jonatan dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Sebenarnya ada beberapa kali sudah menemukan ritme dan tempo permainan tapi banyak juga melakukan kesalahan sendiri jadi lawan yang tadinya sudah mulai bisa saya kejar poinnya tapi berbalik lagi."
"Hal ini yang perlu saya perbaiki lagi ke depannya karena memang satu poin krusial," tandasnya.
Menderita early exit pada Asian Games 2022 membuat Jonatan bertubi-tubi mengalami nasib yang buruk di ajang multievent terbesar empat tahunan se-Asia tersebut.
Sebab di nomor beregu putra, dia pun juga gagal menyumbang angka saat Indonesia kalah 1-3 dari Korea Selatan.
Bahkan kekalahan Jonatan kala itu dialami setelah ia kandas melawan pemain ranking 119 dunia, Lee Yun-gyu di partai ketiga sehingga Korea membalikkan keadaan.
Menyoal soal penyebab kekalahannya dari Chou hari ini, Jonatan kembali menyebut satu masalah utama yang masih menjadi momok baginya, yaitu dari faktor non-teknis.
Tekanan dan ketegangan masih menyelimuti Jonatan hingga permainnya justru tidak bisa keluar.
Padahal, sebelum Asian Games 2022 bergulir, ia sempat dalam fase apik setelah menjuarai Hong Kong Open 2023.