Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tim yang sangat baru. Event Asian Games pertama (para panahan Indonesia) itu di Jakarta kemarin (2018) karena kita tuan rumah dan ini event kedua yang diikuti," ujar Idya kepada BolaSport.com pada Selasa (10/10/2023).
Kholidin dan Setiawan secara berurutan menempati peringkat 6 dan 8 di recurve putra terbuka.
Dalam perjalannya, Setiawan menjegal juara dunia satu kali, Eric Benneth (Amerika Serikat) sedangkan Kholidin menyingkirkan pemenang emas Asian Para Games 2018 dan perunggu Paralimpiade Tokyo 2020, Harvinder Singh (India).
Adapun Ken menempati peringkat lima di nomor compound putra terbuka. Di antara pepanah Asia lainnya, dia paling tinggi walau ini tidak bisa semata-mata menjadi tolok ukur karena dia belum berhadapan dengan calon-calon rivalnya di Hangzhou 2022 nanti.
Pelatih Idya menyebutkan bahwa tantangan terberat yang dihadapi anak-anak asuhnya di Asian Para Games 2022 akan datang dari pepanah China dan Iran.
"Seperti Ken ini kan peringkat satu Asia (di Kejuaraan Dunia) meskipun tidak bertemu atlet China. Mudah-mudahan di APG Hangzhou ini dia bisa melewati itu hingga mendapatkan medali emas," ujar Idya.
Tim para panahan Indonesia secara resmi menargetkan dua medali perunggu untuk Asian Para Games 2022. Meski demikian, mereka berharap bisa meraih hasil lebih dengan menembus babak final.
Para atlet tak ingin perjuangan mereka selama satu tahun terakhir menjadi sia-sia. Selama mengikuti pelatnas Hangzhou 2022 ini mereka bahkan sulit untuk bisa bertemu dengan keluarga atau pulang ke kampung halaman.
Alhasil, latihan keras yang telah dijalani tak ingin berakhir dengan penyesalan karena gagal memberikan penampilan terbaik. Oleh karena itu soal ambisi pribadi, hanya langit yang menjadi batas.