Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mendengar asumsi seperti itu rupanya membuat telinga salah satu petinggi Ducati, Paolo Ciabatti agak panas.
Ciabatti yang menjabat sebagai Direktur Olahraga Ducati Corse itu merasa jengkel jika masih ada yang bilang bahwa skuad Ducati jauh lebih menganakemaskan Bagnaia daripada Martin.
"Itu menjengkelkan bagi saya, karena orang yang tahu pasti memahami bahwa tim pabrikan Ducati dan Pramac itu dibekali motor yang sama," kata Ciabatti dikutip BolaSport.com dari GPOne.
Ciabatti menegaskan bahwa baik di Ducati Lenovo maupun Prima Pramac, semua pembalapnya memakai motor Desmosedici GP23.
Segala bentuk pemutakhiran atau update perangkat juga sama dirasakan untuk semua pembalap.
Kalau Ducati tidak rela yang menjadi juara dunia adalah sosok pembalap dari suatu tim satelit, Ciabatti mengklaim lantas untuk apa pabrikan Italia itu memasok motor pabrikan ke Pramac.
"Di Pramac, ada tujuh insinyur Ducati, Pecco (Bagnaia) dan Martin juga mendapat pembaruan yang sama. Yang terbaru adalah bagian winglet pada forks."
"Jika Ducati memang tidak ingin Martin ikut dalam perburuan gelar juara dunia, kita tidak mungkin memberikan dia semua hal yang Bagnaia dapatkan."
"Kalau orang-orang berpikir Ducati tidak mau Jorge jadi juara dunia, itu tidak adil karena perusahaan kami menggaji empat pembalap ini (Bagnaia, Bastianini, Zarco dan Martin) untuk menang," tutur Ciabatti.
Ciabatti juga tidak mengelak bahwa memang banyak yang lebih 'rela' jika pembalap tim Merah, Ducati Lenovo yang menjadi juara dunia. Apalagi terkait sponsor.