Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kendati demikian, Gemke yang merupakan junior dari Viktor Axelsen mengatakan bahwa Vitidsarn mampu tampil solid sepanjang pertandingan.
Gemke mengawali laga dengan baik dengan merebut game pertama dengan 21-15, namun pemain Vitidsarn membalas dengan memaksakan pertandingan menjadi tiga game.
Pemain berusia 26 tahun itu mengakui bahwa dia sangat kesulitan untuk menemukan kelemahan juara dunia tunggal putra itu.
"Saya sempat berada di ujung tanduk, dan sulit untuk menemukan keseimbangan dalam permainan," kata Gemke dikutip BolaSport.com dari BadmintonEurope.
"Bukan karena saya bermain buruk, namun sulit untuk menemukan titik lemah dalam permainan lawan," ujar Gemke.
Gemke berusaha keras untuk mengejar ketertinggalannya di game penentu, dan berhasil menang dalam pertarungan yang sangat ketat untuk menutup laga yang menegangkan ini hanya dengan selisih dua poin saja.
Kemenangan ini jelas sangat berarti bagi pemain tuan rumah itu dengan berhasil mengandaskan pemain yang baru saja menyabet gelar juara dunia.
"Ini benar-benar gila dan saya bisa merasakannya di kepala saya sekarang, dengan penuh sukacita, karena ini tentu saja kejutan besar," tutur Gemke.
"Sungguh luar biasa [kerumunan penonton hari ini]. Anda dapat melihat bahwa hal ini telah memicu sesuatu di hati para penggemar bulutangkis Denmark. Sekali lagi ini adalah pengalaman yang luar biasa," ujarnya.