Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Dibandingkan dengan hari Sabtu, ini jauh lebih baik dan ini merupakan dorongan yang sangat besar untuk sisa musim ini," ujar Juara Dunia MotoGP 2022 itu.
"Saya tidak menyangka pasti akan menjadi pemimpin lagi (minggu lalu) karena saya melakukan pekerjaan dengan sangat baik, berada di posisi ketiga dalam tiga lap, dan saya melihat Jorge selalu berada di posisi yang sama."
"Tetapi 2-3 lap sebelum dia terjatuh, dia mulai menekan dengan sangat, sangat keras. Dan kemudian dia jatuh. Jadi ketika saya melihatnya jatuh, saya hanya berpikir untuk tenang."
"Saya tahu bahwa saya mengelola ban belakang dengan sempurna. Dan ketika saya melihat sepuluh lap tersisa, saya hanya mencoba mendekati Maverick dan menyalipnya untuk meraih kemenangan," tutur Bagnaia.
Meski yakin kecepatannya telah kembali, pembalap Italia itu juga mengungkapkan bahwa sesi latihan intensif dengan pembalap lulusan Akademi VR46, Marco Bezzecchi, Luca Marini, dan Franco Morbidelli di Ranch VR46 milik Valentino Rossi telah mempertajam keterampilan bertarungnya.
"Bagi saya (ranch) lebih bermanfaat untuk pertarungan dan konsistensi karena memang benar bahwa untuk perasaan dengan gas, dengan meluncur, ini adalah latihan yang bagus," ucap pembalap yang akrab disapa dengan Pecco ini.
"Namun yang menjadi kemajuan kami, menurut saya, adalah pada pertarungannya."
"Kami selalu berjuang keras. Di Ranch, sesi yang kami lakukan cukup intens," kata Bagnaia.
Bagnaia juga merasa gaya berkendaranya memberikan keunggulan alami dibandingkan Martin dalam pengereman.
Baca Juga: Marc Marquez Bisa Kembali Jadi Juara Dunia, Gresini Ingin Perpanjang Kontrak hingga 2025
"Dia bagus dalam traksi, akselerasi. Titik lemahnya bukanlah titik lemah karena tanpa gaya berkendara ini dia tidak bisa keluar secepat yang dia lakukan adalah pengeremannya," ucap Bagnaia.