Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kekalahan salah satu amunisi ganda campuran China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin diwarnai perang dingin antara mereka alias aksi diam-diaman pada babak kedua Denmark Open 2023 lalu.
All Chinese Final di sektor ganda campuran pada Denmark Open 2023, Minggu (22/10/2023) hari ini mungkin menjadi bukti betapa masih kuatnya tembok kekuatan sektor andalan Negeri Tirai Bambu ini untuk diruntuhkan.
Laga puncak sektor ganda campuran turnamen BWF World Tour Super 750 itu akan mempertemukan dua pasangan terkuat dari China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.
Di balik kedigdayaan ganda campuran China pada rangkaian turnamen berhadiah total 850.000 dolar AS ini, ada pemandangan tak biasa yang terlihat ketika kompatriot Zheng/Huang dan Feng/Huang berlaga.
Adalah Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, pasangan Juara Asia 2023 itu memang telah kandas di babak 16 besar, Kamis lalu.
Tetapi kekalahan mereka masih menyisakan satu misteri karena perubahan drastis yang terjadi antara mereka di lapangan.
Komunikasi Jiang/Wei mendadak menjadi dingin ketika salah satu di antara mereka, dalam hal ini adalah Jiang, mulai banyak melakukan unforced error.
Ini terjadi ketika ganda campuran peringkat enam dunia tersebut berhadapan dengan wakil andalan tuan rumah, Mathias Christiansen/Alexandra Boje.
Tepatnya pada gim kedua.
Setelah memenangi gim pertama dengan cukup mudah, Jiang/Wei mendadak kehilangan momentum di pertengahan gim kedua.
Setelah interval, Wei Ya Xin berubah drastis.
Ia tak lagi mau melakukan tos dengan Jiang, bahkan ketika Jiang yang mengajaknya lebih dahulu.
Mereka juga tak lagi saling berbincang atau mendiskusikan taktik. Ada satu momen ketika Jiang berusaha mengajak berbicara lebih dulu, tetapi Wei benar-benar tidak mengacuhkannya.
Hal ini sampai disorot salah satu legenda bulu tangkis Denmark, sebagaimana dilansir BolaSport.com dari TV2 Denmark.
Mantan ganda campuran nomor satu Denmark, Joachim Fishcer bahkan sampai merasa iba melihat apa yang terjadi pada Jiang.
Padahal bermain ganda membutuhkan komunikasi dan saling pengertian. Di satu sisi, mantan partner Christina Pedersen itu juga menyindir sikap Wei yang terlalu dingin saat permainan sedang berjalan tidak sesuai taktik.
"Dia mencoba mengajaknya tos dengan penuh kehati-hatian, tapi dia (pemain putri) itu hanya melewatinya," kata Fishcer yang menjadi komentator di TV2 Sports.
"Dia sangat angkuh, aduh hentikan itu, dia sangat sulit sekali diajak tos," tambahnya.
"Saya sangat jarang sekali melihat sesuatu yang seperti ini. Mungkin terkadang ada, tapi itu maklum jika pemain itu adalah seorang juara dunia atau pemenang Olimpiade, maka dia boleh angkuh begitu dengan rekannya."
"Tapi di sini, dia (Wei Ya Xin) belum siapa-siapa, di Kejuaraan Dunia baru meraih perunggu. Tetapi dia bersikap seakan-akan lebih baik dari Jiang."
"Pasti, ada sesuatu yang lain di baliknya," jelas Fishcer.
Pada akhirnya, Jiang/Wei menelan kekalahan rubber game dari Christiansen/Boje.
Mereka takluk dengan skor akhir 21-16, 14-21, 18-21.