Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Penampilan kami juga mengesankan di Jepang. Podium selalu memungkinkan. Kami berada tepat di tengah-tengah perpaduan Ducati dengan dua anak buah Red Bull KTM kami. Tingkat performa di puncak sungguh gila," kata Beirer menggambarkan persaingan melawan Ducati.
Secara keseluruhan, skenario awal KTM yang ingin menjadi pesaing sengit Ducati di MotoGP 2023 memang belum benar-benar terwujud.
Performa angin-anginan para pembalap mereka mencegah KTM untuk menjadi pabrikan yang mampu merusak dominasi Ducati.
Walau demikian, Beirer tidak patah arang.
Setelah seri Australia ini, ia dan seluruh timnya masih terus meracik strategi tepat untuk mencari celah Ducati dan menjadi pesaing yang pantas saat para pabrikan Jepang seperti Yamaha dan Honda sedang memble.
"Kecepatan perkembangan di MotoGP sungguh luar biasa. Kami masih merasa nyaman, kami semakin dekat, semakin dekat, dan kami tidak akan berhenti bekerja,"
"Kami tidak perlu menyembunyikan hasil kami, tidak ada yang salah dengan performa awal kami juga,” ujar Pit Beirer.
"Kami mengatur ulang tatanan strategi kami di GP Jerez. Namun di MotoGP Anda memiliki beberapa pembalap luar biasa di lini depan. Kami sudah dekat di sana sekarang."
"Sekarang penting bagi kami untuk terus bekerja dengan fokus. Hari-hari membalik mencari akar masalah dan solusinya sudah berakhir. Itu sebabnya kami akan terus mencermati setiap bagian dari teka-teki tersebut. Kemudian kami akan menyerang Ducati!" tegasnya.
Kerja keras KTM akan semakin dibutuhkan mengingat Ducati akan kedatangan Marc Marquez mulai MotoGP 2024.
Hadirnya juara dunia delapan kali itu diprediksi bisa membuat kedigdayaan Ducati akan semakin menguat.