Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Jika Anda bersantai selama empat balapan, lalu Anda melompat ke motor lain, itu lebih baik, tapi tubuh Anda belum siap. Saya akan tetap semangat dan saya katakan kepada tim Jepang bahwa saya akan terus berusaha dan terus memberikan semua upaya terbaik saya."
"Pada sesi kualifikas jika saya perlu mencari slipstream, saya akan mencari slipstream. Jika dalam balapan saya perlu mengambil risiko dan memilih opsi ban lunak seperti di Phillip Island, saya akan melakukannya."
"Itu adalah mentalitas saya. Saya tidak bisa menghadapi balapan dengan mentalitas lain," ucap Marquez.
Pertaruhan ban lunak telah membawa Marquez ke ambang kemenangan di Phillip Island musim lalu.
Namun, peningkatan kecepatan tidak cukup untuk mengatasi kurangnya cengkeraman belakang Honda kali ini.
"Ini adalah balapan. Tahun demi tahun mereka semakin membaik. Balapan kali ini 10 detik lebih cepat dibandingkan tahun lalu. Dan terutama balapan paruh pertama," ujar Marquez.
"Ini adalah trek yang sesuai dengan gaya berkendara saya, namun saya sedikit kesulitan seperti di Sachsenring karena kami tidak memiliki grip yang kuat," tutur Marquez.
"Kami tidak memiliki daya cengkeram saat bersandar. Saya kalah di sana," ujar Marquez.
Baca Juga: Honda Tebar Ancaman meski Senang jika Marc Marquez Jadi Juara Dunia Lagi
"Di trek seperti Motegi saya merasa lebih nyaman. Di Buriram, Malaysia, dan Qatar kami akan sangat menderita. Kami akan berusaha aman dan melewati balapan tersebut. Di Valencia, kami akan menjalani balapan terakhir kejuaraan."
Pada MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, Marquez Marquez meraih titel juara dunia MotoGP keenamnya pada 2019.
Hal itu terjadi sebelum penderitaan cedera lengannya dimulai pada 2020.
Marquez dan Gresini sedang menunggu izin resmi dari Honda untuk membiarkan #93 melakukan debut Desmosedici di tes pasca balapan Valencia bulan depan.