Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, akan menghadapi tekanan sebagai wakil tersisa di nomornya jelang menghadapi idolanya pada babak kedua French Open 2023.
Putri akan menantang tunggal putri juara dunia tiga kali yaitu Carolina Marin pada babak 16 besar French Open 2023.
Kepastian lolos didapat Putri setelah kemenangan yang didapatkannya atas wakil Belgia berdarah Indonesia, Lianne Tan, pada pertandingan di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Rabu (25/10/2023).
Lianne Tan tidak dapat menuntaskan pertandingan karena cedera. Putri sendiri sedang memimpin 21-15, 21-6 ketika Tan menarik diri pada gim kedua.
"Saya bermain cukup nyaman hari ini, apa yang saya siapkan bisa berjalan di lapangan," ujar Putri dalam keterangan resmi yang diterima dari PBSI.
"Lawan di awal gim pertama sempat memberikan perlawanan yang menyulitkan tapi alhamdulillah saya bisa melewatinya."
Putri sudah mengamati bahwa kondisi Tan sedang tidak fit. Sang Olympian juga mengundurkan diri di tengah laga saat mengikuti China Open 2023 bulan lalu.
"Mungkin yang cedera itu yang mengganggu dia sepanjang laga dan akhirnya memutuskan untuk mundur."
"Tadi saat masuk sedikit tegang karena pertemuan sebelumnya saya hampir kalah," tambah Putri yang kini unggul 3-0 dalam rekor pertemuan.
Kemenangan atas Tan di sisi lain membawa Putri berkesempatan untuk menantang Carolina Marin (Spanyol) yang diidolakannya secara langsung.
Putri belum pernah menghadapi Marin sejak diturunkan secara rutin di turnamen-turnamen level senior pada 2021 silam.
Bertanding setelah Putri, Marin menghentikan perlawanan wakil China, Gao Fang Jie, dengan skor yang cukup telak 21-7, 21-13.
Sang mantan ratu bulu tangkis sedang panas di tengah ambisinya untuk bangkit setelah cedera ACL yang menyerang kedua lututnya.
Dalam enam turnamen terakhirnya, dia empat kali tampil di final yaitu Indonesia Open (runner-up), European Games (juara), Kejuaraan Dunia (runner-up), dan Denmark Open (runner-up).
Walau belum pernah menghadapi Putri sebelumnya dan jauh lebih diunggulkan, Marin menolak untuk memberi komentar meremehkan.
"Setiap pemain indonesia sangat kuat dan saya menantikan pertandingan besok," jawab pemain yang pernah berlatih di Pelatnas Cipayung itu kepada Badminton Europe.
"Kami punya waktu pada siang hari ini untuk melihat beberapa pertandingannya dan mencoba untuk menganalisis apa yang harus saya lakukan besok."
Marin punya catatan yang oke di French Open dengan tiga kali menembus babak final sepanjang kariernya.
Namun, sejak gelar French Open pertamanya pada 2015, pemain yang terkenal karena teriakan menggelegar belum merasakan kesuksesan yang sama.
Pada 2019 Marin disengat bocah ajaib yang kini menjadi pemain nomor satu, An Se-young. Adapun tahun lalu dia takluk dari He Bing Jiao (China).
Catatan buruk di masa lalu tak memengaruhi Marin.
"Saya pikir kemenangan adalah langkah terakhir, saya hanya ingin memikirkan pertandingan demi pertandingan," ujarnya.
"Besok adalah pertandingan lainnya dan untuk bermain pada hari Minggu saya harus bermain (dan menang) setiap hari sampai hari itu."
"Jadi inilah kenapa saya ingin memikirkan permainan saya untuk pertandingan besok."
Lantas, bagaimana Putri mengantisipasi pertandingan dengan Marin yang akan berlangsung pada Kamis (26/10/2023) besok?
Sebagai informasi, Putri akan mendapatkan tekanan lebih semenjak menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia di babak kedua French Open 2023.
Rekan senegara Putri, Gregoria Mariska Tunjung, harus kembali menelan kekalahan dari jawara India yaitu Pusarla Venkata Sindhu.
Dengan tantangan besar yang dihadapi, Putri tidak gentar.
"Saya berharap karena tinggal saya di tunggal putri, semoga besok saya bisa kembali menang," kata Putri singkat.