Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada akhirnya, satu poin itu menjadi perdebatan panas.
Astrup/Rasmussen yang mendapat angka cuma-cuma ini memanfaatkannya untuk berusaha membalikkan keadaan.
Runner-up Kejuaraan Dunia tersebut tidak butuh waktu lama untuk menyamakan skor setelah melakukannya pada 8-8.
Permainan Astrup/Rasmussen menjadi lebih solid daripada Fajar/Rian yang kemudian lebih sering membuat kesalahan sendiri.
Astrup/Rasmussen membalikkan keadaan pada 13-12 sebelum membuka keunggulan pada 15-12 dan mempertahankannya hingga gim pertama selesai.
Pada gim kedua Fajar/Rian mencoba untuk melawan walau tertinggal.
Akan tetapi, Astrup/Rasmussen cukup cerdik dalam menciptakan peluang untuk menyerang. Di sisi lain, Fajar/Rian kurang tajam saat mendapat kesempatan yang sama.
Fajar/Rian akhirnya selalu tertinggal kendati selisih poin dengan Astrup/Rasmussen selalu rapat sampai skor 14-15.
Petaka Fajar/Rian datang sesudahnya karena kehilangan lima poin beruntun yang mengubah skor dari 15-14 menjadi match point 20-15.
Hanya bisa membalas satu poin di sisa pertandingan, Fajar/Rian harus rela tersingkir karena pengembalian yang keluar.
Hasil ini membuat Fajar/Rian belum bisa membalas kekalahan mereka dari Astrup/Rasmussen.
Astrup/Rasmussen, yang baru saja mengambil julukan The Daddies ala Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan karena sama-sama punya momongan, baru sekali kalah dalam rekor pertemuan.
Kampiun Hong Kong Open tersebut telah menang 3 kali atas Fajar/Rian. Sedangkan, satu-satunya pembalasan Fajar/Rian terjadi pada 2020 silam di Indonesia Masters.