Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Petarung UFC asal Brasil, Rodrigo Nascimento membagikan kisahnya sebagai seseorang yang baru saja memeluk agama Islam.
Rodrigo Nascimento merupakan petarung kelas berat UFC yang saat menduduki peringkat ke-15.
Kompatriot dari Charles Oliveira akan mengisi pertandingan main card UFC Sao Paulo yang akan digelar di Ibirapuera Arena, Sao Paulo, Minggu (5/11/2023) waktu Indonesia.
Nascimento dengan rekor (10-1 MMA) akan melawan petarung asal Amerika Serikat, Don'Tale Mayes (10-5 MMA).
Ini bukan kali pertama kedua petarung itu bertemu, sebelumnya mereka sudah saling berhadapan pada tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Taklukkan Eks Jagoan UFC, Raja ONE Championship Dipuji Joe Rogan
Hasilnya Nascimento menang lewat submission dengan teknik kuncian rear-naked-choke di ronde kedua.
Dia pun optimistis bisa meraih kemenangan lagi atas Mayes pada laga nanti.
Namun di luar pertandingan, Nascimento sangat antusias ketika berbicara soal perjalanan dirinya memeluk agama Islam.
Nascimento dikabarkan baru-baru ini adalah seorang mualaf.
Berikut wawancara BolaSport.com dengan Nascimento yang menceritakan bagaimana kehidupan seorang muslim di Brasil yang sekaligus sebagai petarung.
Baru-baru ini Anda memeluk agama Islam. Apa yang membuat Anda memutuskan masuk Islam karena tidak biasa buat orang Brasil untuk menjadi Muslim?
Ya, memang tidak biasa. Banyak orang menertawakan keputusan saya masuk Islam. Banyak orang membuat lelucon soal itu. Mereka bilang ini bercanda, saya bukan Muslim yang sebenarnya. Tetapi, itu tidak benar. Saya berhenti minum, saya tidak makan daging babi lagi, saya bangun tidur untuk salat.
Tidak mudah bangun dini hari untuk menjalankan ibadah salat karena terkadang Anda hanya ingin tidur. Saya masih belajar, ini hal yang masih baru buat saya. Saya punya saudara-saudara Muslim yang membantu saya.
Saya banyak bertanya kepada mereka karena ini hal yang baru bagi saya. Tidak normal di Brasil untuk menjadi Muslim, karenanya banyak orang menertawakan saya.
Tetapi, itu tidak bagus, Anda harus menghormati agama orang lain. Seharusnya mereka respek karena saya juga tidak membuat agama orang lain sebagai bahan candaan. Ketika ada orang yang menertawakan saya, saya bilang: Saudaraku, hormatilah keputusan saya.
Saya beri tahu Anda mengapa saya masuk Islam. Saya ingat suatu hari di sasana, saya baru saja selesai latihan dan tinggal di asrama. Saya melihat rekan setim Muslim saya bangun di tengah malam, membasuh wajahnya, kakinya, lengannya.
Baca Juga: Bawa MMA ke Level Baru, Komentator UFC Joe Rogan Sebut Keistimewaan ONE Championship
Saya bertanya-tanya apa yang mereka lakukan. Soalnya kami sudah harus bersiap-siap karena akan berangkat untuk bertarung. Ternyata mereka mempersiapkan diri untuk berdoa. Hari berikutnya mereka melakukan hal yang sama. Saya bertanya-tanya apa yang membuat mereka selalu melakukan itu, selalu fokus.
Saya mulai pergi ke masjid untuk belajar lebih banyak. Saya bisa katakan bahwa Islam adalah agama dengan lebih banyak rasa hormat dan cinta di sana. Banyak yang bicara tidak benar tentang Islam di media-media sosial tetapi saya tahu sebenarnya tentang Islam.
Ada orang baik dan buruk di semua agama, tetapi Islam mengajari saya banyak hal tentang cinta. Cinta kepada keluarga saya, respek kepada semua orang. Nomor satu adalah kedisiplinan. Saya merasa sangat baik, saya tidak mau pindah lagi dari Islam.
Saya akan terus mencoba belajar. Tahun ini saya menjalani Ramadan pertama saya. Itu tidak mudah bagi saya. Tidak mudah untuk tidak minum air sepanjang hari, tidak makan. Tidak mudah untuk menjalankan salat 5 waktu setiap hari karena saya berasal dari negara di mana tidak biasa menjadi Muslim.
Tidak apa-apa, banyak orang tidak mendukung saya, mereka mengirim pesan yang tidak baik kepada saya setiap hari, tetapi itu tidak berarti apa-apa bagi saya. Semua orang mungkin merasa berhak menghakimi saya, tetapi Allah yang sebenarnya bisa menghakimi saya.
Anda bisa menjalani ibadah Ramadan secara penuh?
Ya, saya bisa melakukannya. Saya katakan kepada Anda, menjalankan ibadah Ramadan itu sangat sulit. Saudara Muslim saya di UFC bilang kami harus terus fokus pada ibadah sementara kami juga punya jadwal bertarung.
Saya melakukannya karena saudara-saudara saya juga memenuhi ibadahnya. Anda harus memberikan contoh untuk membuat orang mengikuti Anda, untuk membuat saudara-saudara Anda kuat.
Jadi Islam telah membuat Anda menjadi orang dan petarung yang lebih baik?
Anda bisa lihat saya merinding. Saya menjadi orang yang sangat bahagia, Anda tidak akan tahu perasaan saya.
Saya beri tahu Anda, Anda sekarang akan sangat populer buat para penggemar di negara Muslim: negara-negara Arab, Indonesia juga.
Terima kasih, saudaraku. Anda dari sana?
Ya, saya dari Indonesia.
Terima kasih, terima kasih. Saya ingin suatu saat pergi ke sana. Orang bisa berpikir apa saja karena pengaruh internet. Tetapi, coba saja seminggu pergi ke masjid, berdoa. Anda akan melihat bagaimana orang-orang ini menjadi saudara, bahkan mungkin lebih erat daripada saudara sesungguhnya.
Anda bisa bertanya-tanya, bagaimana seseorang bisa membantu orang lain seperti itu. Dia bahkan bukan keluarga. Saya tidak bilang keluarga saya buruk, saya mencintai keluarga saya.
*Kalimat tebal: Pewawancara
*Kalimat tidak tebal: Narasumber
Baca Juga: Kalau Makhachev Tak Dapat, Charles Oliveira Bersedia Jumpa Justin Gaethje Lagi