Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Opposite Korean Express, Vanja Bukilic, membuat pemain Red Sparks terlihat gagap dengan bola pertama setelah mencetak rentetan service ace yang turut mengubah skor menjadi 2-10.
Tim Red Sparks sempat mendapatkan gangguan jelang pertandingan.
Sebagaimana diberitakan, MKSports.co.kr, seorang pria tidak dikenal dikabarkan mencoba masuk ke arena dalam kondisi mabuk.
Pada hari yang sama, sebuah unggahan bernada ancaman kepada seorang pemain muncul di dunia maya kendati telah dihapus.
"Kami telah meminta bantuan dari kepolisian setempat (untuk melakukan penjagaan)," ucap seorang ofisial Red Sparks.
Red Sparks baru terbangun kemudian. Antisipasi tim asal menjadi Daejeon lebih solid sehingga dapat memperkecil ketertinggalan pada 7-11.
Apes, angin kembali bergerak ke arah Korean Express yang memperlebar jarak poin menjadi delapan angka lagi pada 8-16.
Kali ini Red Sparks dirugikan oleh banyaknya kesalahan sendiri. Serangan Mega pun belum tajam di awal pertandingan ini.
Poin Mega untuk sementara lebih banyak dari blok. Red Sparks tampaknya telah mengantisipasi penjagaan kepadanya sehingga serangan tim lebih diarahkan ke Milana.
Red Sparks masih tertinggal jauh meski mencoba mengejar. Korean Express menyentuh angka 20 saat kedudukan 20-14.