Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kemenangan Lionel Messi pada ajang Ballon d'Or 2023 terus menuai sikap kontra dari berbagai pihak.
Figur terbaru yang menilai kemenangan Lionel Messi tidak adil adalah eks penyerang timnas Cile, Mauricio Pinilla.
Secara frontal, mantan pemain Cagliari tersebut menganggap Ballon d'Or diberikan cuma karena keberhasilan superstar Argentina menjuarai Piala Dunia 2022.
Dalam seremoni di Paris, Senin (30/10/2023), Messi meraih suara terbanyak untuk kategori Pesepak Bola Pria Terbaik 2023.
Megabintang berusia 36 tahun mengalahkan pesaing terdekatnya, Erling Haaland dan Kylian Mbappe.
Messi kini menambah koleksinya sebagai raja trofi Ballon d'Or dengan 8 buah piala.
Pinilla menyoroti performa La Pulga yang dianggapnya tidak memukau bersama PSG hingga sang bintang hijrah ke Inter Miami.
"Kalau Anda memenangi Ballon d'Or dengan bermain di MLS, itu artinya kita semua sudah gila," ucap Pinilla, dikutip BolaSport.com dari Tyc Sports.
"Itu berarti entah dia atau MLS yang menjadi kekuatan olahraga dunia," imbuh pria 39 tahun yang kini berkarier sebagai komentator televisi.
Pinilla menganggap penilaian Ballon d'Or terlalu dititikberatkan kepada prestasi di Piala Dunia.
Sebagai komparasi, Haaland yang menuai hujan gelar bersama Man City serta rekor ketajaman luar biasa tetap kalah di hadapan Messi.
"Saya tak tahu kenapa kita memberikan penghargaan untuk (performa) sepanjang tahun jika hanya satu kompetisi yang dihitung (Piala Dunia)," kata Pinilla.
"Secara keseluruhan, bagi saya Messi bukan yang terbaik," ujar dia.
Peraih dua gelar Copa America bersama Cile itu juga menyerang kiper Argentina, Emiliano "Dibu" Martinez.
Dia menganggap Martinez sangat tidak layak meraih Yashin Trophy sebagai Kiper Terbaik 2023.
"Saya tak percaya lagi dengan penghargaan ini. Apa yang terjadi dengan Dibu itu konyol," kata Pinilla.
Sebelumnya, kritik tajam juga dilontarkan legenda besar timnas Jerman, Lothar Matthaeus.
Senada dengan Pinilla, Matthaeus menyatakan kemenangan Messi cuma didasarkan atas penampilan di Piala Dunia.
Kalau menghitung performa sepanjang tahun penilaian, Haaland dianggap lebih pantas juara.
"Haaland tampil lebih baik," kata eks pemain besar Bayern Muenchen dan Inter Milan.
"Messi tidak layak menang walaupun saya penggemarnya."
"Striker Norwegia itu pemain terbaik dalam 12 bulan terakhir."
"Dia menang dengan Manchester City, Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA, dan memecahkan rekor gol," imbuh pemenang Ballon d'Or edisi 1990.