Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, akan comeback mengikuti turnamen dengan partner baru yakni Muhammad Rayhan Nur Fadillah. Rayhan adalah pasangan Rahmat Hidayat sebelumnya.
Kedua pasangan ini masuk daftar tunggu pada China Masters 2023. Marcus/Rayhan berada di urutan kelima, sedangkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rahmat Hidayat menempati urutan keenam.
Marcus belum bertanding lagi sejak tampil bersama Marcus Fernaldi Gideon pada Singapore Open 2023, Juni.
Saat itu Marcus/Kevin terhenti pada babak kedua dari Hoki/Kobayashi yang dikalahkan Jin Yong pada babak kedua Denmark Open 2023, dengan skor 21-18, 13-21, 21-18.
"Persiapan cukup baik ya. Kemarin baru latihan 2-3 minggu ini setelah lima bulan tidak latihan. Terasa sekali perubahannya. Dari berat badan juga naik banyak, tetapi sekarang sudah lumayan turun setengah," kata Marcus ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
"Sekarang sudah mulai mengimbangi. Awalnya masih kesulitan karena pemain ganda putra latihan terus dan saya banyak istirahat. Sekarang intinya sudah baik," ujar Marcus.
"Kami sebenarnya sudah daftar untuk China Masters (Super 750), India Super 100 (Guwahati Masters dan Odisha Masters) dan India Super 300 (Syed Modi International). Tetapi, untuk China Masters kami masih masuk daftar tunggu keempat."
"Jadi, tidak tahu apakah kami bisa masuk (China Masters). Tetapi yang pasti India Super 300 dan Super 100. Kami coba kesana," ujar Marcus.
Marcus mengatakan bahwa dia sudah sering berlatih bersama Rayhan yang memilki perbedaan usia 13 tahun ini.
"Latihan bareng sudah lama ya sebenarnya. Sering berputar juga bermainnya. Tadi juga saya latihannya seperti itu (berganti pasangan). Jadi, sudah terbiasa," aku pemain 32 tahun itu.
Baca Juga: Penjelasan Fikri soal Psywar kepada Duo Lawak Denmark yang Disebut Mirip Kevin Sanjaya
"Menjelang turnamen, kami fokus latihan sebagai partner karena tiga minggu lagi kami berangkat. Semoga bisa maksimal dan hasilnya bisa bagus disana. Pasti targetnya ingin menjadi juara," ucap Marcus.
Marcus menjelaskan bagaimana dia akhirnya bisa berpasangan dengan Rayhan.
"Pertama adanya Rayhan karena Rahmat berpasangan dengan Kevin. Pas kemarin pelatih juga memberi tawaran. Saya siap berpasangan dengan siapa saja," ujar Marucus.
"Saya sudah berbicara dengan Rayhan dan dia juga mau mencoba. Saya juga udah berumur dan berpartner dengan pemain muda yang kuat dan semangatnya di atas saya," aku Marcus.
Selain menurunkan berat badan, Marcus dan Rayhan juga menyesuaikan pola permainan karena mereka sama-sama berperan sebagai pemain belakang bersama tandem sebelumnya.
"Setiap pemain berbeda tipe permainannya. Dengan yang dulu beda, ada pelatih juga. Setelah itu, kami berdiskusi bagaimana agar bisa bermain lebih nyaman," kata Marcus.
"Anak muda tenaganya harusnya lebih banyak. Saya juga sudah berumur. Apalagi saya sudah senior."
"Saya butuh ada yang menopang juga. Pemain muda, energinya lebih maksimal."
"Kalau saya memaksakan bermain bareng terus dengan Kevin, menurut saya kasihan Kevin-nya soalnya mainnya belum tentu bisa seperti dulu," aku Marcus.
"Lincahnya segitu, lompatnya segitu, tenaganya segitu."
Ia menyebut bahwa dirinya dan Kevin memang lebih baik dipasangkan dengan pasangan mereka sekarang, namun ia menyerahkan keputusan akhir kepada pelatih.
"Kalau menurut saya, lebih baik dipasangkan seperti ini, tetapi kembali lagi ke pelatih. Tergantung mereka karena yang menentukan tetap pelatih dan pengurus," ujarnya.
Sementara itu, Rayhan mengaku memiliki tekanan saat akan bertandem dengan Marcus yang lebih berpengalaman dan pernah menjadi ganda putra nomor satu dunia bersama Kevin.
"Pressure pasti ada, tetapi tergantung bagaimana kami melewatkannya," ucap Rayhan.
"Berpasangan dengan koh Marcus suatu kebanggaan dan pasti akan saya maksimalkan. Ini menjadi pengalaman bagus untuk saya dan tidak mau saya sia-siakan," kata pemain 19 tahun itu.
"Soal chemistry sejauh ini tidak masalah. Sejauh ini aman."