Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, Timnas U-17 Amerika Serikat akhirnya mampu mengatasi permainan tim asuhan Byun Sung-hwan.
“Kami punya masalah dalam situasi menekan dan memilih untuk menaruh gelandang lebih ke belakang untuk melakukan build-up dan membongkar tekanan lawan,” ucap Segares.
“Kemudian kami menjalankan skema pertahanan dengan baik sebagai tim. Alhasil, Korea jadi sulit untuk membongkar tekanan kami. Mereka sempat kewalahan karena kami melakukan tugas lebih baik.”
Sementara itu, Segares juga ditanya soal Timnas U-17 Amerika Serikat yang disoraki oleh suporter selama tampil.
Selama pertandingan melawan Timnas U-17 Korea Selatan ini, Timnas U-17 Amerika Serikat memang mendapatkan sorakan saat menekan pertahanan Korea Selatan.
Dukungan suporter terus bergemuruh untuk tim berjulukan Taeguk Warriors tersebut.
Chant agar Timnas U-17 Korea Selatan mengalahkan Amerika Serikat bahkan terus bergemuruh di JIS.
Dari awal pertandingan hingga saat Timnas U-17 Korea Selatan kalah pun suporter yang hadir di JIS memberikan dukungan.
Menanggapi hal ini, Segares tak ambil pusing karena menurut dia tim asuhannya sudah sering mendapatkan dukungan dan sorakan.
Untuk itu, meski suporter Indonesia bersatu mendukung tim lawan, hal itu tak membuat mereka goyah.
Menurutnya tim asuhannya sempat menghadapi situasi yang sama.
“Karena sorakan itu pula kami ingin berada di sini, benar bukan?,” kata Segares dengan tersenyum.
“Kami menghadapi situasi yang sama pada babak kualifikasi di Guatemala melawan tuan rumah. Di sana ada 20 ribu orang yang menyoraki kami, menembak laser ke pemain kami.”
“Tetapi, kami butuh pengalaman di situasi itu. Karena ini pertandingan, kadang didukung kadang disoraki, tetapi inilah pertandingan. Para pemain akan lebih baik karena pengalaman itu,” pungkasnya.