Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dilansir dari laman Kompas.com, Suma sejatinya tidak merasa terbebani ketika tampil di laga final yang berlangsung pada 1 Oktober 1988.
Akan tetapi, aura olimpiade membuatnya sempat tidak bisa tidur nyenyak dan tegang saat malam sebelum menjalani pertandingan itu.
Perasaan tegang itu hadir karena Suma takut tak bisa tampil hebat seperti rekan-rekan lainnya mengingat ini adalah pertandingan tim.
"Saya tegang, saya takut banyak yang meleset," kata Suma dalam wawancara yang dinukil dari situs resmi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani).
"Karena dalam permainan tim, kalau satu jelek, maka semua hasilnya akan jelek," tuturnya menambahkan.
Pertandingan final itu dilalui Suma dan kolega dengan menorehkan total skor 952 poin, menyamai skor beregu putri Amerika Serikat.
Saat babak lanjutan, mereka kembali mendulang 72 poin yang menjadikannya lebih banyak dari tim Negeri Paman Sam.
Perak pun didapat setelah tiga srikandi panahan Indonesia hanya kalah dari tim tuan rumah Korea Selatan.
"Bagaimana tidak terharu, ini kan sejarah, buat siapa ya (medali perak), pokoknya buat bangsa Indonesia," kata Suma sambil menangis.
Pencapaian Suma di cabor panahan juga terjadi di SEA Games tatkala dia menorehkan peringkat pertama dalam edisi 1987.
Sedangkan untuk kejuaraan Asia, Suma menduduki peringkat kedua setelah meraih 1268 poin.