Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sayangnya, setelah itu Gregoria sempat membuat beberapa kesalahan sendiri dan berbalik ketinggalan 6-8 dan 9-11.
Namun ketertinggalan dengan margin dua angka itu tidak berarti apapun.
Gregoria bangkit setelah interval dan kembali menemukan ritme permainannya lagi.
Ia berhasil menyamakan kedudukan dan bahkan merebut kembali keunggulan dari Chen hingga 12-12.
Setelah itu, Gregoria benar-benar membuat Chen Yu Fei mati kutu di angka 12.
Ia meraih angka terus menerus hingga unggul dan merengkuh match point 20-12 dan langsung mengamankan kesempatan pertama dengan kemenangan 21-12.
Kemenangan tersebut membuat Gregoria mencetak sejarah dengan menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang mampu jadi juara di ajang Kumamoto Masters 2023.
Sedangkan dari sisi rekor pertemuan dengan Chen Yu Fei, ini juga menandai putusnya rekor buruk Gregoria yang sebelumnya selalu menelan kekalahan dari Chen dalam tiga pertemuan terakhir, di mana semuanya juga terjadi di tahun ini.
Catatan head-to-head Gregoria kini agak membaik menjadi 3-7.
Selain itu, Gregoria juga menjadi pemutus tren apik Chen Yu Fei dalam beberapa turnamen terakhir setelah tunggal putri nomor wahid China itu baru saja menjadi juara dua kali beruntun di ajang Denmark Open 2023 dan French Open 2023.