Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya menjalani debut ini penuh perjuangan, dari mengalami kekalahan lalu menjalani latihan selama 5 bulan. Saya juga harus meninggalkan keluarga, teman, anak dan istri," kata Jeka mengawali, dikutip BolaSport.com dari Youtube MMAJunkie.
"Semua rintangan itu jadi motivasi buat saya."
"Apalagi saya pernah mengalami kekalahan, yang mana kekalahan itu sangat begitu buruk bagi saya, karena banyak fans-fans yang menghujat saya sampai saya tidak bisa membacanya, karena sangat-sangat mengecilkan (hati) saya."
"Tapi kemudian, saya ubah itu jadi motivasi. Karena baru pertama kali atlet Indonesia berkompetisi di UFC dan itu sangat membangkitkan semangat saya di atas oktagon ini," paparnya.
Dipandang remeh membuat Jeka menjadi salah satu petarung yang paling tidak diunggulkan alias underdog.
Tetapi justru label sebagai non-unggulan inilah yang semakin menjadi pendorong semangatnya, apalagi setelah berbulan-bulan berlatih keras dibantu oleh para pelatih dan tim terbaiknya.
"Sebagai underdog, itu juga menjadi motivasi. Saya sangat tahu tentang itu (dipandang underdog), satu kampung saya pun meragukan saya bertarung di UFC, bahkan keluarga saya pun mungkin juga. Karena ada anggapan bahwa fighter Indonesia tak mungkin bisa menang di UFC."
"Apalagi karena melihat dari hasil Road to UFC kemarin, banyak petarung Indonesia yang kalah, dan saya pun di kompetisi ini juga diragukan."
"Tapi saya tidak memedulikan itu, dan menjadikannya sebagai motivasi terbesar saya. Apalagi saya dibantu pelatih saya, Coach Marc (Fiore) dan Coach Jack (Jacob Burcker). Saya harus buktikan bahwa petarung Indonesia layak bertarung di UFC," ujarnya bersemangat.
Baca Juga: Hasil UFC Vegas 82 - Debut Sempurna Jeka Saragih, Lawan Terkapar dalam 91 Detik