Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kumamoto Masters 2023 - Pelatih Bocorkan Kunci Gregoria Mariska Bisa Tumbangkan Juara Olimpiade asal China meski Kapalan di Kedua Telapak Kakinya Sobek

By Delia Mustikasari - Minggu, 19 November 2023 | 16:39 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, berpose di podium juara usai mengalahkan tunggal putri nomor satu China sekaligus peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei (kanan) pada Kumamoto Masters 2023 di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Minggu (19/11/2023). (PP PBSI)

Baca Juga: Rekap Hasil Final Kumamoto Masters 2023 - Gregoria dan Viktor Axelsen Kompak Menang, China Gagal Sapu Bersih

Sebelumnya, Putri Kusuma Wardani juga jadi kampiun Spain Masters 2021 super 300.

"Para generasi di bawah Gregoria ini juga sudah mulai menunjukkan prestasi. Semoga dengan keberhasilan Gregoria ini menjadi awal kebangkitan sektor tunggal putri Pelatnas Cipayung yang selama ini prestasinya masih di bawah dibanding sektor yang lain," tutur Herli.

Herli lalu menjelaskan kunci keberhasilan Gregoria menundukkan Chen Yu Fei (China) yang juga peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 itu adalah karena anak didiknya itu mengusung keinginan kuat untuk menjadi kampiun.

"Faktor utama yang mengantarkan Gregoria menjadi juara Kumamoto Masters Japan 2023 itu karena dia memiliki keinginan yang sangat kuat dan tekad untuk menangnya luar biasa besar," tutur Herli.

Padahal, saat turun bertarung di laga pamungkas, sebenarnya Gregoria tidak dalam kondisi prima. Kapalan di kedua telapak kakinya sobek.

PP PBSI
Asisten pelatih tunggal putri Indonesia, Herli Djaenudin, mendampingi Gregoria Mariska Tunjung pada final Kumamoto Masters 2023 di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Minggu (19/11/2023).

"Dengan kondisi kapalan di telapan kaki sebelah kiri sudah sobek dari awal dan di gim kedua, gantian telapak kanannya juga sobek. Tetapi berkat keinginan yang kuat, dia bisa menjadi juara," ucap Herli.

Saat menghadapi Chen Yu Fei, Gregoria harus mengandalkan teknik sebagai senjatanya.

Tidak boleh terbawa pola permainan lawan yang powerfull. Variasi pukulan-pukulan Gregoria harus menjadi penentunya.