Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Pola pikir yang lebih kuat, tentang bagaimana memahami apa yang dipikirkan orang lain dan apa yang mereka rencanakan serta bagaimana menangani situasi tersebut."
"Ini memberi saya dorongan besar untuk tahun-tahun berikutnya. Dan saya merasa sangat bersyukur karenanya."
Kedatangan Rossi di Ducati cukup menimbulkan kontroversi di antara kedua pembalap tersebut.
"Valentino dan juga kepala mekaniknya. Jeremy Burgess, berbicara sangat negatif tentang saya dan mekanik saya serta tim," ujar pria 38 tahun itu.
"Pada dasarnya mengatakan bahwa kami tidak tahu apa yang kami lakukan dan mereka akan memperbaiki motornya tanpa masalah. Jadi saya sangat tersinggung dengan tim saya."
"Saya tidak suka jika seseorang menyerang keluarga saya, mekanik saya, teknisi saya, dan semua teman Ducati saya. Ini menyerang keluarga saya, jadi saya tidak menyukainya," aku Stoner.
Setelah dua musim Rossi menderita di rumah Borgo Panigale, tampaknya situasi antara pembalap Italia itu dan Stoner sudah melunak.
"Setelah beberapa tahun, mungkin pendapatnya tentang saya sedikit berubah. Apalagi, setelah membalap bersama Ducati selama dua tahun. Dia tidak dapat memahami betapa sulitnya ketika saya berada di sana."
"Tentu saja, seiring bertambahnya usia, sudut pandangnya sangat berbeda. Saya sangat bahagia untuknya, untuk kehidupan keluarganya dan untuk tim yang ia ciptakan," kata Stoner.
"Dia telah melakukan pekerjaannya dengan baik dan sekarang dia berada dalam momen bahagia dalam hidupnya," ucap Stoner.