Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Sepak bola adalah lingkungan kejam tersebut. Kalau pribadi, saya dan istri tetap berusaha membentuk Hugo, mau dari aspek psikolog atau apapun juga kita lakukan itu, tapi tidak mudah," tambahnya.
Meski demikian Jacksen mengaku tidak mudah memberi pendampingan ke pesepak bola muda.
Banyak tantangan karena walau sudah mendapat pendampingan langsung, namun anak tetap berinteraksi dengan lingkungan luar.
"Tantangan terbesar menurut saya, anak bisa duduk di sebelah kita tapi dia juga berinteraksi ke dunia luar," ujarnya.
"Kadang saya merasa sebagai orang tua merasa gagal dengan Hugo. Kemarin saya bicara sama Psikolog, dia bilang coach dia masih 18 tahun, dan dia masih menemukan jatidiri."
"Alangkah baiknya orang tua sepertti tiu, bisa libatkan psikolog."
"Saya tahu Hugo seperti apa, dan apapun yang dia lakukan itu berarti dia mengeluarkan karakter yang dia punya," tambahnya.
Di sisi lain, Jacksen juga menjelaskan perbedaan kultur sepak bola di Brasil dan Indonesia.