Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur akademi Persis Solo, Jacksen F Tiago membagikan cerita saat mendampingi putranya, Hugo Samir ke Psikolog.
Jacksen F Tiago menceritakan hal tersebut saat ditanya mengenai pentingnya peran orang tua untuk perkembangan karier pesepak bola muda, di Information Center Piala Dunia U-17 2023 Hotel Solia Zigna, Solo, Rabu (22/11/2023).
Menurutnya peran orang tua sangat penting untuk perkembangan pemain muda, bahkan Jacksen menyamakannya dengan pelatih.
"Peran orang tua sangat penting dan vital untuk membentuk instruktur emosional untuk menghadapi segala tantangan di dunia sepak bola," kata Jacksen F Tiago.
"Peran orang tau sama vitalnya dengan pelatih," tambahnya.
Di sela-sela penjelasannya Jacksen juga membeberkan bila sempat membawa putranya ke Psikolog.
"Saya orang tua salah satu pemain juga, dan kalian semua tahu Hugo karakternya seperti apa," kata Jacksen F Tiago.
"Itu PR yang luar biasa saya dan istri, latar belakang Hugo itu luar biasa sehat aspek agama, pendidikan cuma lingkungannya dia sangat kejam."
"Sepak bola adalah lingkungan kejam tersebut. Kalau pribadi, saya dan istri tetap berusaha membentuk Hugo, mau dari aspek psikolog atau apapun juga kita lakukan itu, tapi tidak mudah," tambahnya.
Meski demikian Jacksen mengaku tidak mudah memberi pendampingan ke pesepak bola muda.
Banyak tantangan karena walau sudah mendapat pendampingan langsung, namun anak tetap berinteraksi dengan lingkungan luar.
"Tantangan terbesar menurut saya, anak bisa duduk di sebelah kita tapi dia juga berinteraksi ke dunia luar," ujarnya.
"Kadang saya merasa sebagai orang tua merasa gagal dengan Hugo. Kemarin saya bicara sama Psikolog, dia bilang coach dia masih 18 tahun, dan dia masih menemukan jatidiri."
"Alangkah baiknya orang tua sepertti tiu, bisa libatkan psikolog."
"Saya tahu Hugo seperti apa, dan apapun yang dia lakukan itu berarti dia mengeluarkan karakter yang dia punya," tambahnya.
Di sisi lain, Jacksen juga menjelaskan perbedaan kultur sepak bola di Brasil dan Indonesia.
"Yang membedakan Brasil dengan Indonesia terutama berkaitan dengan aspek profesionalitas," kata Jacksen.
"Kebanyakan pemain Indonesia berpikir bahwa sepak bola itu masih sekedar hiburan, bukan profesi utama."
"Jadi, kami menanggapi setiap aktivitas sepak bola itu sebagai kesempatan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan kita dan keluarga."
Baca Juga: Polisi Tangkap Penjual Tiket Palsu Piala Dunia U-17 2023, Diperkirakan Ada Banyak Korban
"Di situ ada perbedaan dari aspek profesionalisme," tambahnya.