Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga Voli Korea - Anti-klimaks Serangan Megawati Dijadikan Ajang Pembuktian Middle Blocker Korban Pertama Red Sparks

By Wahid Fahrur Annas - Sabtu, 25 November 2023 | 13:13 WIB
Opposite Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi saat melepaskan spike yang diadang dua pemain Hwaseong IBK Altos Choi Jeong-min (13) dan Pyo Seung-jo (19) pada Liga Voli Korea, 24 November 2023 (KOVO.CO.KR)

BOLASPORT.COM - Tim bola voli putri, Daejeon JungKwanJang Red Sparks dipaksa tampil anti-klimaks saat melakoni laga ke-11 pada Liga Voli Korea musim 2023-2024.

Red Sparks tumbang saat melawat ke kandang Hwaseong IBK Altos pada Jumat (24/11/2023).

Tak mampu berbuat banyak, mereka kalah dengan skor 1-3 (19-25, 26-28, 25-23, 22-25).

Salah satu keberhasilan IBK Altos adalah mematikan para pemain penyerang Red Sparks.

Terutama adalah menutup serangan dari Megawati Hangestri Pertiwi

Wajar saja, Megawati menjelma menjadi juru gedor yang berbahaya dengan ketajamannya dan mulai mendapatkan perhatian khusus oleh setiap lawannya.

Bagaimana tidak? Megawati benar-benar dibuat frustrasi saat ia baru mampu mencetak tiga poin sepanjang set pertama.

Serangan Megawati baik dari posisi 2 atau 4 atau kanan depan dan kiri depan berhasil dibaca oleh middle blocker lawan.

Baca Juga: Top Skor Liga Voli Korea - Termasuk Legenda Korsel, Megawati Garang di 5 Besar Tinggalkan 2 Rival Terdekat

Dan cukup sering kesalahan justru banyak dilakukan Megawati saat pukulannya jatuh di luar garis permainan.

Hingga akhir laga, Megawati bahkan menjadi penyerang Red Sparks yang mencatatkan tingkat keberhasilan terendah dibanding dua rekan lainnya yakni Giovanna Milana dan Lee So-young.

Dikutip BolaSport.com dari situs resmi federasi bola voli Korea Selatan, Megawati dengan 33,33 persen dalam tingkat keberhasilan melakukan serangan.

Adapun Gia paling tinggi dengan 42,11 persen, sementara Lee So-young dengan 36 persen.

Peran krusial itu dipimpin oleh middle blocker IBK Altos bernomor punggung 13 yakni Choi Jeong-min.

Posisi middle blocker IBK Altos musim ini memang sempat diragukan karena lebih banyak mengandalkan pemain muda dan hanya satu pemain senior.

Hal itu setelah IBK Altos ditinggalkan salah satu middle blocker terbaik Korea Selatan, Kim Su-ji yang hengkang ke Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.

Mereka bahkan mengawali musim ini dengan tiga kekalahan beruntun termasuk menjadi korban pertama Megawati dkk.

Sebelum pertandingan, pelatih IBK Altos, Kim Ho-chul mengungkapkan kontribusi Choi Jeong-min yang dianggap terlalu pendek dengan tinggi badan 179 cm bermain di posisi middle blocker.

Baca Juga: Klasemen Liga Voli Korea - Efek Megawati Dkk Ambyar Lagi, Red Sparks Makin Jauh dari Zona Play-off

"Dia (Choi) tampaknya telah mendapatkan rasa stabilitas saat ia terus bermain sebagai pemain inti. Ia adalah pemain yang sangat pekerja keras," kata Kim Ho-chul dikutip BolaSport.com dari media Korea, Segye.

"Dia agak pendek, yang mengecewakan, tetapi dia menutupi kekurangan itu dengan naluri yang baik dan gerakan cepat serta lompatannya," ucap Kim.

Namun, pemain yang baru berusia 21 tahun itu senang dengan performanya saat mengalahkan Red Sparks.

"Kami juga memiliki banyak kekhawatiran selama latihan di sebelum liga bergulir," kata Choi Jeong-min.

"Namun, kami memutuskan untuk mencobanya dan mengatasinya sendiri. Direktur juga menyemangati kami dengan mengatakan."

"Ada banyak orang yang mengatakan bahwa posisi tengah lemah, tetapi saya tidak ingin mendengarnya, jadi mari kita lakukan yang terbaik," ucap Choi Jeong-min.

Baca Juga: Hasil Liga Voli Korea - Petaka Banjir Eror hingga Rapuhnya Pertahanan, Red Sparks Gagal Keluar dari Tren Buruk

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P