Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hasrat untuk memenangi laga yang berlangsung di Shenzhen Bay Gymnasium, China, itu pun juga tidak terlihat meski pada gim kedua mereka sempat unggul jauh dan merebut gim tersebut.
Malah setiap dapat poin, mereka sudah tak lagi saling tos dan memberikan shuttlecock dengan cara melempar.
Perubahan drastis yang terlihat ini hampir mirip dengan apa yang pernah terjadi pada duet ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Seperti diketahui, Pram/Yere sempat diam-diaman saat bermain di beberapa turnamen mereka, tetapi kini duet mereka sudah mulai kembali menampakkan chemistry lagi.
Tentang komunikasi yang minim dari Tan/Thinaah, Rexy Mainaky selaku Direktur Kepelatihan Ganda BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), mengatakan bahwa mungkin memang sedang ada masalah komunikasi di antara keduanya.
"Saya belum tahu pasti apa yang sedang terjadi (antara Tan dan Thinaah, karena saya tidak mendampingi mereka di turnamen itu," kata Rexy dikutip BolaSport.com dari The Star.
"Mungkin saja mereka memang ada ketidaksepahaman, tapi saya harus berbicara dulu dengan pelatih Hoon (Thien How) untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."
"Mereka belum kembali dari China. Tapi jika bertanya pada saya, saya merasa itu bukan masalah besar. Itu hal normal," tandas peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu.
Rexy mengira itu bukan masalah besar sebab Tan/Thinaah pernah mengalami hal-hal yang tak sepaham sebelumnya.
Dan saat itu mereka juga berhasil mengatasinya.